Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEJARAH HARI INI - Niki Lauda Jadi Juara Dunia F1 Cuma Unggul 0,5 Poin

By Dwi Widijatmiko - Sabtu, 21 Oktober 2023 | 06:00 WIB
Niki Lauda menjadi juara dunia Formula 1 dengan selisih poin paling kecil sepanjang sejarah pada 21 Oktober 1984. (TWITTER @F1)

JUARA.NET - Sejarah hari ini tepat 39 tahun yang lalu mencatat munculnya seorang pembalap Formula 1 yang menjadi juara dunia dengan keunggulan hanya 0,5 poin atas peringkat kedua.

Pembalap tersebut adalah Niki Lauda.

Nama Lauda terkenal sebagai salah satu legenda F1 yang tiga kali menjadi juara dunia pada 1975, 1977, dan 1984.

Niki Lauda merupakan satu-satunya pembalap Formula 1 yang bisa menjadi juara dunia bersama dua tim tersukses, Ferrari dan McLaren.

Pada 1975 dan 1977, pembalap asal Austria ini beraksi untuk Ferrari.

Gelar juara dunia ketiganya pada 1984 diraih bersama McLaren.

Kepastian Niki Lauda menjadi juara dunia F1 1984 didapatkan pada seri terakhir di Portugal.

GP Portugal 1984 tercatat dalam sejarah hari ini digelar di Sirkuit Estoril pada 21 Oktober 1984.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Debut Diego Maradona, Baru Main Sudah Ngolongin Lawan 

Sebelum lomba berlangsung, Lauda sudah berada di puncak klasemen pembalap.

Dengan 66 poin, Lauda unggul atas rekan setimnya yang mengoleksi 62,5 angka, Alain Prost.

Ketika itu hanya 6 pembalap terdepan yang mendapatkan skor dengan urutan poinnya 9, 6, 4, 3, 2, 1.

Niki Lauda jadi hanya perlu finis di posisi kedua pada GP Portugal 1984 untuk memastikan diri menjadi juara dunia.

Hampir sepanjang balapan Lauda berada di belakang Nigel Mansell (Renault) yang menempati posisi kedua.

Namun, Mansell melintir di lap 52 sehingga posisi kedua bisa diambil oleh Lauda.

Skenario "finis minimal di posisi kedua" akhirnya menjadi kenyataan bagi legenda F1 yang meninggal dunia pada 20 Mei 2019 itu.

Niki Lauda finis di P2 di belakang Alain Prost yang memenangi lomba.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Ingat-ingat Namanya! Gol Pertama Wayne Rooney Setop Rekor Tak Terkalahkan Arsenal

Di klasemen akhir, Lauda mengoleksi 72 poin sedangkan Prost 71,5.

Lauda pun menjadi juara dunia F1 dengan keunggulan hanya 0,5 poin.

Selisih 0,5 poin itu menjadi yang terkecil sepanjang sejarah penyelenggaraan Formula 1.

Angka yang tidak jamak itu bisa terjadi karena seri Monaco pada 3 Juni 1984 menyelesaikan lomba kurang dari tiga perempat jarak total yang seharusnya ditempuh.

Alhasil, poin para pembalap yang finis di Top 6 dipangkas menjadi hanya setengah dari yang seharusnya diperoleh,

Yang menarik, Niki Lauda menjadi juara dunia F1 1984 hanya dengan 5 kemenangan.

Alain Prost meraih kemenangan lebih banyak, yakni 7 kali.

Namun, Lauda memang lebih konsisten dengan 9 kali finis di posisi 1 atau 2 sementara Prost hanya 8 kali.

Lauda saat itu juga tercatat mampu menjadi juara dunia F1 tanpa sekali pun mengambil pole position alias posisi start terdepan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P