Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam beberapa laga terbaru, Haney terlihat semakin susah dipukul.
Baca Juga: Ambisi Jadi Raja Tinju 3 Divisi, Juara Sejati Kelas Ringan Copot Semua Gelar
Pada pertarungan melawan Vasiliy Lomachenko (20/5/2023), Haney membuat lawannya itu hanya memiliki akurasi pukulan 22%.
Dalam dua laga melawan George Kambosos Jr, Haney memperlihatkan pertahanan yang membaik.
Pada pertarungan pertama saat Haney merebut sabuk juara kelas ringan WBA (Super), IBF, WBO, dan The Ring (5/6/2022), dia kecolongan 100 pukulan dari Kambosos.
Tetapi dalam laga ulang 4 bulan kemudian, Kambosos hanya bisa memasukkan 76 pukulan.
Dua pertarungan itu sama-sama berlangsung selama 12 ronde.
Kian sulit dipukul oleh lawan, Devin Haney jadi makin mirip seperti Floyd Mayweather Jr.
Mayweather juga dikenal sebagai petinju yang sangat susah dipukul.
Pemilik rekor 50-0 itu bahkan sering dianggap sebagai petinju defensif terbaik sepanjang sejarah.
Lawan bisa dibuat frustrasi dan kehabisan stamina dalam upaya mengejar serta mencoba memukul Mayweather.
Gaya bertarung defensif itu membuat Mayweather menjadi juara dunia 15 kali dengan merebut sabuk juara dari kelas bulu super sampai menengah junior.