Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tambah Susah Dipukul, Devin Haney Makin Mirip Floyd Mayweather

By Dwi Widijatmiko - Senin, 11 Desember 2023 | 08:00 WIB
Gaya bertarung Devin Haney (kanan) makin terlihat mirip dengan Floyd Mayweather Jr. (TWITTER)

JUARA.NET - Penampilan luar biasa yang diperlihatkan Devin Haney pada akhir pekan lalu membuat dirinya makin terlihat mirip dengan Floyd Mayweather Jr.

Devin Haney mengalahkan Regis Prograis dengan keputusan angka mutlak setelah bertarung selama 12 ronde di Chase Center, San Francisco, Sabtu (9/12/2023).

Kemenangan itu membuat sang mantan juara sejati tinju kelas ringan merebut sabuk kelas ringan super atau welter junior WBC.

Perjalanan Haney menjadi juara multidivisi pun diawali dengan sukses setelah tahun lalu dia berhasil merebut sabuk kelas ringan dari semua badan tinju utama.

Setelah mencopot semua sabuk kelas ringan, kini petinju asal San Francisco itu ingin menjadi juara sejati di kelas ringan super dan welter.

Kemenangan atas Prograis didapatkan Haney dengan penampilan dominan.

Tiga juri semuanya menyatakan petinju kelahiran 17 November 1998 ini memenangi semua ronde dengan 120-107.

Statistik pertarungan yang dikumpulkan oleh CompuBox sampai memperlihatkan angka yang mencengangkan.

Haney sukses mendaratkan 129 dari 367 pukulan atau akurasinya mencapai 35,1%.

Yang hebat adalah catatan defensif dari petinju berjulukan The Dream ini.

Baca Juga: Hasil Tinju Dunia - Devin Haney Habisi Regis Prograis, Sang Petinju Tak Terkalahkan Jarah Kelas Ringan Super 

Prograis di lain pihak hanya bisa memasukkan 36 pukulan dari 363 percobaan alias tidak samai 10%.

Kemampuan Haney menghindari pukulan lawan membuat Prograis mengukir rekor memalukan.

Prograis sekarang menjadi petinju yang paling sedikit mendaratkan pukulan dalam sebuah pertarungan 12 ronde.

"Si berengsek itu, dia lebih bagus daripada yang saya kira," kata Prograis tentang Haney seperti dikutip dari Sportskeeda.

"Saya tidak akan berbohong, saya harus memberinya kredit."

"Saya tidak bisa mengenainya. Saya juga mengira dia seorang pemukul yang lunak. Dia ternyata punya kekuatan."

Laga melawan Prograis itu sekaligus mengonfirmasi gaya bertarung yang dipakai Devin Haney sekarang.

Petinju tak terkalahkan dengan rekor 31-0 ini mungkin bukan pemilik pukulan terkuat dengan hanya menang angka dalam 8 penampilan terakhir.

Tetapi, dia mengompensasi faktor itu dengan pertahanan yang luar biasa.

Dalam beberapa laga terbaru, Haney terlihat semakin susah dipukul.

Baca Juga: Ambisi Jadi Raja Tinju 3 Divisi, Juara Sejati Kelas Ringan Copot Semua Gelar 

Pada pertarungan melawan Vasiliy Lomachenko (20/5/2023), Haney membuat lawannya itu hanya memiliki akurasi pukulan 22%.

Dalam dua laga melawan George Kambosos Jr, Haney memperlihatkan pertahanan yang membaik.

Pada pertarungan pertama saat Haney merebut sabuk juara kelas ringan WBA (Super), IBF, WBO, dan The Ring (5/6/2022), dia kecolongan 100 pukulan dari Kambosos.

Tetapi dalam laga ulang 4 bulan kemudian, Kambosos hanya bisa memasukkan 76 pukulan.

Dua pertarungan itu sama-sama berlangsung selama 12 ronde.

Kian sulit dipukul oleh lawan, Devin Haney jadi makin mirip seperti Floyd Mayweather Jr.

Mayweather juga dikenal sebagai petinju yang sangat susah dipukul.

Pemilik rekor 50-0 itu bahkan sering dianggap sebagai petinju defensif terbaik sepanjang sejarah.

Lawan bisa dibuat frustrasi dan kehabisan stamina dalam upaya mengejar serta mencoba memukul Mayweather.

Gaya bertarung defensif itu membuat Mayweather menjadi juara dunia 15 kali dengan merebut sabuk juara dari kelas bulu super sampai menengah junior.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P