Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jorge Martin mendapatkan banyak pelajaran dari dua seri pada MotoGP 2023 dan salah satunya balapan di Indonesia.
Seri di Sirkuit Mandalika tersebut memang kurang mujur untuk Martinator.
Dia sebenarnya sudah tampil bagus pada sesi sprint.
Posisi pertama membuatnya sejenak duduki singgasana pimpinan klasemen sementara.
Namun, petaka menghampirinya pada balapan utama.
Momen dirinya terjatuh pada putaran ke-12 harus dibayar mahal dengan Francesco Bagnaia yang jadi juara.
Kesialan Martin tidak berhenti di Indonesia saja.
Satu pekan setelahnya yakni pada seri Australia, dia kembali bernasib buruk karena hanya mengamankan posisi kelima, saat sang rival naik podium.
Dua seri tersebut akhirnya memberikan pelajaran yang banyak bagi pembalap asal Spanyol itu.
"Saya pikir itu bukan hanya karena satu balapan saja," terang Martin, dilansir Juara.net dari Crash.net.
Baca Juga: Bos Repsol Honda Bongkar Alasan Timnya Gaet Adik Valentino Rossi
"Mungkin di Indonesia dan Australia."
"Di situlah saat keseimbangan goyah dari yang menjadi pemimpin jadi ketinggalan 27 poin."
"Tampil cepat di sana mungkin membuat saya jadi terlalu percaya diri."
"Saya mungkin berpikir: 'Oke, saya bisa membuat jarak hingga lima detik. Saya bisa menang dengan ban lainnya. Saya bisa melakukan apa saja'."
"Padahal, kita berada di MotoGP yang artinya tidak boleh seperti itu."
"Anda harus menggunakan peralatan yang sama seperti para rival."
"Pada akhirnya, Anda menang sepersepuluh atau 10 detik angkanya tetap sama."
"Saya pikir itulah yang saya pelajari untuk masa depan," imbuhnya.
Kendati gagal menjadi juara dunia, musim 2023 tepatlah jadi musim yang layak Martin syukuri.
Pasalnya target tim untuk masuk tiga besar memang sudah dia penuh.
Di satu sisi, harus diakui bahwa kegagalan menggondol gelar tetap mengganjal di hatinya.
"Kami berhasil membuat sejarah musim ini padahal kami di tim satelit," ujar Martin.
"Saya senang dengan 13 kemenangan yang berhasil didapatkan, seluruh podium, serta berapa putaran di depan."
"Saya pikir ini adalah kerja yang luar biasa."
"Target kami adalah masuk tiga besar, kami akhirnya mendapatkan hasil yang lebih baik lagi."
"Pada akhirnya, kami begitu dekat dengan gelar juara."
"Dan Anda jadi tidak ingin untuk melewatkan kesempatan tersebut," sambungnya.