Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam musim penuh pertamanya membela Benetton pada 1992, Schumacher membuat kejutan dengan finis di peringkat ke-3 mengungguli pembalap veteran, Ayrton Senna.
Senna saat itu sudah menyebut Schumacher sebagai "ancaman berat berikutnya" di sirkuit Formula 1.
Benar saja, pembalap F1 yang mengoleksi 155 podium sepanjang kariernya itu menjadi juara dunia bersama Benetton dua kali beruntun pada 1994 dan 1995.
Dalam kesuksesannya pada 1995, Schumacher juga membawa Benetton menjadi juara dunia konstruktor F1 untuk pertama kalinya sekaligus merusak dominasi McLaren dan Ferrari.
Michael Schumacher kemudian direkrut Ferrari pada 1996.
Dibayar 60 juta dolar AS atau sekarang hampir satu triliun rupiah selama dua tahun, Schumi diharapkan bisa memutus kebuntuan Ferrari.
Tim Italia itu terakhir memiliki juara dunia pada 1979 dan merebut gelar konstruktor terbaik pada 1983.
Ferrari saat itu sedang hancur-hancuran dengan mobilnya antara lain diledek sebagai "truk" dan "tidak bisa dikendarai".
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Liverpool Beli Mahal Bek yang Dipuji Lionel Messi dan Erling Haaland
Namun, kerja sama Schumacher dengan kepala tim Jean Todt dan desainer Rory Brown serta direktur teknik Ross Brawn yang juga digaet dari Benetton mengubah Ferrari.