Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

SEJARAH HARI INI - Balapan Legendaris Formula 1, Ayrton Senna Unggul Setipis Kertas atas Nigel Mansell

By Dwi Widijatmiko - Sabtu, 13 April 2024 | 06:00 WIB
Ayrton Senna unggul sangat tipis atas Nigel Mansell dalam balapan Formula 1 di GP Spanyol 1986, 13 April 1986. (YOUTUBE @FORMULA 1)

JUARA.NET - Sejarah hari ini 38 tahun yang lalu mencatat sebuah hasil legendaris dalam balap mobil Formula 1 di mana Ayrton Senna menang dengan selisih waktu setipis kertas atas Nigel Mansell.

Momen sejarah hari ini terjadi dalam balapan GP Spanyol di Sirkuit Jerez pada 13 April 1986.

Balapan tersebut adalah seri kedua dari F1 1986.

Musim tersebut ditandai persaingan antara banyak sosok pembalap legendaris di jagat F1.

Ada Nelson Piquet, Nigel Mansell, Alain Prost, dan mendiang Ayrton Senna.

Pada kualifikasi GP Spanyol 1986, Senna mengambil pole position diikuti Piquet, Mansell, dan Prost di belakangnya.

Balapan berlangsung ketat dengan Senna, Mansell, dan Prost berdekatan sehingga punya peluang menang yang sama.

Dalam lomba berdurasi 72 putaran dengan jarak total 303,696 km itu, Senna yang memperkuat tim Lotus-Renault memimpin pada lap 1 hingga 39.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Kalahkan Juara 4 Tahun, Si Anak Emas Oscar De La Hoya Jadi Petinju Nomor 1 di Dunia 

Mansell dengan mobil Williams-Honda mengambil alih P1 selama lap 40-62.

Namun, memanfaatkan sebuah pit-stop, Senna memimpin lagi pada lap 63 sampai akhir balapan.

Di lap-lap terakhir, Nigel Mansell menyerang Ayrton Senna dengan agresif.

Senna berhasil bertahan tetapi kedua pembalap nyaris sejajar sangat memasuki garis finis.

Senna menang dengan keunggulan setipis kertas.

Pembalap asal Brasil itu unggul hanya 0,014 detik atas Mansell.

GP Spanyol 1986 adalah hasil lomba dengan salah satu selisih waktu terketat sepanjang sejarah F1.

"Kami berlomba menuju garis finis seperti sprinter dalam lomba lari 100 meter," ujar Mansell seperti dikutip dari Racefans.net.

"Dia melewati garis finis dengan selisih jarak hanya 93 cm."

"Kalau garis finisnya sedikit saja lebih jauh, saya yang akan menang."

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Penakluk Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Membantai Anak-anak Samoa Amerika 31-0

Usai balapan, Mansell bergurau dengan menyebut seharusnya poin dibagi sama buat dirinya dan Senna.

Menurut Mansell, dia dan sang rival semestinya sama-sama memperoleh 7,5 poin.

Angka 7,5 poin adalah rata-rata dari jumlah poin pemenang (9) dengan peringkat kedua (6).

Kemenangan di GP Spanyol 1986 membuat Senna memimpin klasemen sementara F1 musim itu dengan 15 poin.

Dia mengungguli Piquet (9), Mansell (6), dan Prost (4).

Akan tetapi di akhir musim balapan, Senna malah hanya finis di posisi ke-4.

Baru melakoni tahun ketiganya di balapan F1, Ayrton Senna menyelesaikan musim 1986 dengan 55 poin. 

Dia berada di bawah pembalap Marlboro McLaren, Alain Prost (74) yang menjadi juara dunia, Nigel Mansell (72), dan Nelson Piquet (69).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P