Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 23 tahun yang lalu, Oscar De La Hoya menjadi raja tinju dunia 5 divisi dengan Manny Pacquiao menjadi dayangnya.
De La Hoya adalah salah satu legenda tinju yang mampu menjadi juara dunia multidivisi.
Petinju berjulukan The Golden Boy alias Si Anak Emas ini pernah merebut 11 sabuk juara dunia dari 6 kelas berbeda.
Salah satu momen di mana petinju kelahiran 4 Februari 1973 ini meraih sabuk juara di divisi yang baru terjadi pada sejarah hari ini, 23 Juni 2001.
Bertempat di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, De La Hoya bertarung dengan Javier Castillejo.
Laga itu memperebutkan sabuk juara kelas welter super WBC yang dipegang oleh Castillejo.
De La Hoya saat itu sudah berstatus juara 4 divisi.
Pemilik rekor 39-6 itu berturut-turut menjadi juara kelas bulu super WBO dan kelas ringan WBO pada 1994, kelas ringan super WBC pada 1996, serta kelas welter WBC pada 1997.
Baru bertarung di kelas dengan bobot badan lebih berat, De La Hoya tampil gemilang.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - 2 Gol Mengguncang Dunia, Legenda Maradona Terukir Selamanya
Dia malah membulan-bulani Castillejo yang notabene merupakan penguasa divisi.
Padahal, Castillejo sedang dalam rentetan 5 kali sukses mempertahankan gelar.
Pertarungan berlangsung 12 ronde dengan Si Anak Emas unggul jauh dalam jumlah mendaratkan pukulan.
Melepaskan total 749 pukulan, 403 serangan De La Hoya mendarat.
Akurasi pukulannya mencapai 54%.
Di lain pihak, dari 664 serangan Castillejo, hanya 121 yang mendarat.
Artinya, akurasi pukulan sang lawan hanya sebesar 18%.
De La Hoya juga sempat merobohkan Castillejo di ronde terakhir.
Tiga juri sepakat memenangkan Oscar De La Hoya secara mutlak dengan angka identik: 119-108.
De La Hoya dianggap mereka memenangi 11 dari 12 ronde.
Castillejo hanya dimenangkan juri di ronde ke-10.
Dengan kemenangan mutlak itu, De La Hoya pun menjadi petinju ketiga yang bisa merebut sabuk juara dunia di 5 divisi setelah Sugar Ray Leonard dan Thomas Hearns.
Yang menarik, gelaran tinju yang berlangsung pada sejarah hari ini tersebut juga diwarnai aksi legenda asal Filipina, Manny Pacquiao.
Menjadi salah satu dayang di laga pendukung, PacMan melakoni salah satu momen terpenting dalam kariernya.
Pacquiao melakukan debut bertarung di Amerika setelah sebelumnya lebih sering berlaga di Filipina.
Saat itu masih berusia 22 tahun, Pacquiao menghadapi Lehlohonolo Ledwaba dalam perebutan sabuk juara kelas bantam super IBF.
Menang TKO di ronde 6, PacMan merebut sabuk juara di divisi keduanya setelah sebelumnya pernah merajai kelas terbang WBC.
Tampil di panggung yang sama pada 2001, Oscar De La Hoya dan Manny Pacquiao bertarung pada 2008.
PacMan ketika itu berhasil menang setelah The Golden Boy tak bisa melanjutkan bertarung usai ronde 8.
Pacquiao kelak juga menyalip koleksi gelar De La Hoya.
Dia menjadi satu-satunya petinju yang mampu merebut 12 sabuk juara dunia dari 8 divisi berbeda.