Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sabuk BMF bukan titel juara tetapi pemiliknya mendapatkan status sebagai jagoan paling sangar di UFC.
Di UFC 291, Gaethje dipertemukan dengan musuh lamanya, Poirier.
Dia sukses membalas kekalahan KO di ronde 4 yang dideritanya dari The Diamond pada 2018.
Di ronde 2, Gaethje meng-KO Poirier dengan sebuah tendangan yang mendarat telak ke kepala lawannya.
Dengan kemenangan itu, Gaethje pun dinobatkan sebagai jagoan paling sangar di UFC.
Laga melawan Poirier di UFC 291 itu kembali membuahkan bonus Performance of the Night buat Gaethje.
Tidak pernah menjadi juara, Gaethje mampu meraih 2 sabuk buatan UFC lainnya.
Selain titel BMF, kemenangan atas Tony Ferguson pada 2020 membuat jagoan asal Arizona itu menjadi juara interim di kelas ringan UFC.
Justin Gaethje tidak lama memegang sabuk BMF.
Dia langsung kalah dalam laga pertama mempertahankan gelar.
Di UFC 300 pada 13 April lalu, Gaethje kalah KO dari Max Holloway di detik terakhir pertarungan.
Namun, lagi-lagi Gaethje memperoleh bonus dari pertarungannya.
Duel melawan Holloway dinobatkan sebagai Fight of the Night UFC 300.