Persija Jakarta boleh kehilangan beberapa pilarnya musim ini. Namun, mentalitas para pemain muda Macan Kemayoran yang bermain dengan hati mampu mendukung para pemain yang lebih senior mempertahankan kualitas klub ibu kota di Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Hengkangnya para pemain bintang Persija sebelum ISL musim 2011/2012 dimulai awal Desember 2011 lalu membuat Macan Kemayoran harus bekerja keras mempersiapkan diri. Sejumlah pilar Persija seperti Ambrizal, Hendro Kartiko, M. Nasuha, Tony Sucipto, M. Ilham, Aliyudin, Syamsul Khaeruddin, dan Agus Indra Kurniawan, memilih untuk hijrah ke klub lain.
Namun, masuknya beberapa pemain di musim ini, seperti Galih Sudaryono, Rahmat Affandi, Johan Juansyah, Robertino Pugliara, Pedro Javier Velazquez, Fabiano Da Rosa Beltrame, Bagus Jiwo, dan Irwanto, bersama para pemain muda yang masuk dalam skuad utama Macan Kemayoran musim ini, seperti Soleman Lubis, Fahreza Agamal, Abdul Tommy, Ramdani Lestaluhu, Alan Martha, Hasim Kipuw, Delton Stevano Wohon, Baruna Octada, Andritany Ardhiyasa, Adixi Lenzivio, Ahmad Ikhwan, dan Arief Dwi Wicaksono, mampu menggantikan peran para pemain bintang yang hengkang itu.
Beban di Awal Musim dan Penampilan Tandang yang Cemerlang
Awalnya, Persija memang mengalami kesulitan saat kompetisi sudah hampir dimulai. Hengkangnya para pemain pilar mereka, ditambah beberapa pemain muda yang terlambat bergabung karena dipanggil memperkuat Timnas U-23 di SEA Games ke-26, menjadi kendala bagi pelatih mempersiapkan timnya dengan baik.
Sampai saat pertandingan perdana dengan Deltras Sidoarjo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, 1 Desember 2011, Pelatih Persija, Iwan Setiawan, menyebut pertandingan perdana itu sebagai laga yang berat dan Persija bisa menang hanya karena keberuntungan.
Ini pertandingan perdana yang berat. Ini pertandingan di mana kami menang karena keberuntungan. Deltras bermain lebih baik dari Persija dan ini adalah pekerjaan rumah bagi staf pelatih, ungkap Iwan Setiawan dalam konferensi pers usai pertandingan tersebut.
Beban di pundak Iwan sempat semakin berat kala Persija hanya meraih hasil imbang tanpa gol saat menjamu Persidafon di laga kedua yang juga digelar di SUGBK 5 Desember 2011. Namun, beban tersebut serasa sirna setelah Persija mendapatkan catatan yang cukup baik di empat laga tandang yang mereka jalani. Tiga kemenangan berhasil diraih Macan Kemayoran di laga kandang mereka sejauh ini.
Persija memulai laga tandang dengan kemenangan besar atas Persiram Raja Ampat (11/12). Enam gol diciptakan para punggawa Macan Kemayoran di tempat netral, Stadion Surajaya Lamongan. Kolaborasi pemain asing, senior, muda, dan bahkan pemain baru mulai terlihat padu pada pertandingan tersebut. Robertino Pugliara, Bambang Pamungkas, Johan Juansyah, Ramdani Lestaluhu, Ismed Sofyan, dan Rahmat Affandi, sukses mengoyak jala gawang Persiram enam kali tanpa sekali pun dibalas oleh tim asal Papua itu.
Sempat kalah 1-2 saat menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya 18 Desember 2011, Macan Kemayoran kembali mengamuk pada dua laga tandang berikutnya. Dua kemenangan dengan skor identik 2-0 mereka raih atas PSPS Pekanbaru dan Pelita Jaya FC.
Mentalitas Pemain Muda dan Bermain dengan Hati
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar