Apakah kemudahan itu termasuk dalam hal tarif sewa?
Tentu saja. Tiap kali PSSI menyewa SUGBK, kami selalu memberikan keringanan. Termasuk bersikap lunak karena pembayaran dilakukan sesudah event berlangsung.
Di sini ada tiga tarif yang berlaku. Tarif pertama untuk event olah raga, kedua untuk kemanusiaan seperti acara keagamaan, dan terakhir untuk acara komersial.
Untuk komersial, tarifnya mencapai Rp180 juta. Tapi untuk timnas, kami memberi tarif Rp75 juta per dua jam. Sedangkan untuk latihan Rp5 juta per dua jam.
Kami juga ingin mengklarifikasi bahwa selama ini belum ada komitmen di antara pengelola SUBGK-PSSI yang menyebut PSSI dibebaskan alias gratis dalam hal biaya sewa. Jadi, PSSI harus bertanggung jawab penuh untuk melunasi utang.
Apakah ada tenggat waktu yang diberikan kepada PSSI untuk melunasi utang tersebut?
Tidak ada. Karena kami masih 'memandang' hubungan selama ini. Kami yakin PSSI punya komitmen untuk bertanggung jawab. Apalagi kami selalu mendukung PSSI. Jadi, tak benar kami akan melarang PSSI untuk menggunakan SUGBK. Silakan memakai karena SUGBK terbuka bagi siapa saja, terlebih PSSI.
Hanya, akan lebih baik jika PSSI dan kami bisa duduk bersama untuk membicarakan tunggakan gaji ini. Kami senantiasa bersedia melakukan negosiasi. Jangan mempersulit kami karena sejak SUGBK menjadi BLU kami tidak mendapatkan dana subsidi. Untuk menutupi biaya pengeluaran, kami mengandalkan pemasukan uang sewa.
Bagaimana dengan Persija? Apakah ada tunggakan yang juga harus dilunasi Persija?
Urusan dengan Persija sudah selesai. Sebelumnya mereka memang sempat terlambat membayar sewa. Jumlahnya Rp125 juta untuk turnamen Trefeo Persija lalu. Namun, tunggakan itu sudah dibayar oleh Ketua Umum Persija, Ferry Paulus, dengan cek giro. Untuk sewa musim lalu tak ada masalah.
Editor | : |
Komentar