Krisis itu sebenarnya tak perlu terjadi mengingat Inter sejak awal musim sudah membutuhkan prima punta ekstra. Meski skema yang dimainkan Stramaccioni secara umum hanya membutuhkan seorang target-man, cuma memiliki seorang ujung tombak bisa dibilang bak sebuah percobaan bunuh diri.
Melihat situasi tersebut, Direktur Olah Raga Marco Branca sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam strategi transfer klub kini berada dalam tekanan. Media di Italia menilai seharusnya ia bisa lebih bijak menangani manuver mercato tim.
Sejauh ini Palacio masih bisa menjadi juru selamat Branca dan Inter. Pertanyaannya adalah: sampai kapan?
Di Serie A, sembilan golnya menghasilkan enam poin buat Inter. Belum menambah dampak empat assist yang ia buat. Sepasang gol ke gawang Bologna dan Roma di Coppa Italia sejauh ini membuat Sang Ular Raksasa masih berada di semifinal. Di Liga Europa, Palacio membuat tujuh gol dalam delapan pertandingan.
Bila pada akhir musim Sang Biru-Hitam gagal menembus 3 besar karena kurang tajam, tekanan terhadap Branca jelas makin besar. Keputusan bisnisnya yang buruk berefek pada prestasi tim.
Editor | : | Anggun Pratama |
Komentar