Statistik berbicara. De Sciglio bukan hanya tangguh bertahan, tapi juga krusial dalam distribusi bola dan serangan Rossoneri. Tugas utamanya sebagai defender pemutus serangan lawan dijalankan dengan baik lewat catatan 62 tekel, terbanyak kedua di Milan.
Tampil 19 kali di liga musim ini, terbanyak di antara bek-bek Milan, dia juga vital dalam pergerakan tim. Catatan 829 umpannya hanya kalah dari Riccardo Montolivo (1.578) dan Ignazio Abate (836). De Sciglio bahkan kolektor crossing terbanyak di timnya dengan jumlah 117.
Atribut skill spesial dari penggemar film ini membuat komparasi antara dirinya dengan legenda klub, Paolo Maldini, tak terhindarkan. Kebetulan De Sciglio sendiri mengidolakan Maldini. "Perbandingan saya dengan Maldini terlalu dini. Mencapai separuh dari prestasinya saja sudah luar biasa," kata De Sciglio.
Kalau bisa mempertahankan konsistensi, rasanya pemuda berzodiak Libra itu tinggal menunggu waktu untuk melakoni debut di timnas senior Italia.
“De Sciglio ditakdirkan untuk menjadi pemain besar, yang hanya lahir sekali dalam 20 tahun,” ujar eks bek Milan, Giuseppe Pancaro, di Football Italia.
Bicara soal takdir, jalan hidup seperti De Sciglio pernah dialami eks kapten Milan, Franco Baresi. Saat masih bocah, Baresi juga pernah ditolak masuk akademi Inter. Tak disangka peristiwa itu justru membuka jalannya untuk menjadi salah satu legenda terbesar Iblis Merah. Apakah rekam jejak serupa akan dijalani De Sciglio?
“Mattia bisa terus berkembang secara fisik. Dia punya gaya khas Milan dan cocok dengan tim ini. Saat berusia 20 tahun, saya pun belum berkembang sepenuhnya. Satu hal yang mesti dicamkan Mattia adalah dia harus lebih ganas dan memiliki insting pembunuh,” ucap Maldini.
Editor | : | Beri Bagja |
Komentar