Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Obrolan Tentang Generasi 1992

By Dedi Rinaldi - Jumat, 31 Mei 2013 | 20:11 WIB
Sir Alex Fewrguson bersama anak didiknya generasi 1992.
Sir Alex Fewrguson bersama anak didiknya generasi 1992.

AW: Aku mengagumi Scholes. Bahkan aku pernah bilang kalau boleh memilih dari semua pemain Liga Primer yang ada, maka Scholes pemain pertama yang ada di susunanku. Jadi aku paham jika diantara pemain generasi 1992 yang paling kamu sayang pasti Scholes. Betul begitu Lex?

SAF: Arsene, aku seorang puritan, terbiasa hidup pada satu fokus, terkesan otoriter, keras, dan aku tidak suka pemain yang berulah aneh-aneh. Nah, Scholes masuk adalam kriteria. Tidak neko-neko, jauh dari kesan glamor layaknya kehidupan bintang lainnya.
Scholes lebih memilih kehidupan bersahaja bersama istrinya, Claire, dan tiga anaknya di Oldham. Di lapangan penampilannya selalu maksimal. Dia pemain terbaikku dan Inggris. Dia memiliki skill dan otak yang pintar. Tak ada yang menyamainya. Jadi tak ada celah yang bisa membuatnya kena omelan.

AW: Aku setuju Lex, bahkan dua mantan kapten timku mengaguminya. Patrick Vieira pernah bilang pemain yang paling dikaguminya di Premier League adalah Scholes. Cesc Fabregas menyebut Scholes sebagai pemain dengan level permainan yang menginspirasi dirinya. Berbeda dengan Beckham ya Lex?

SAF: Wah kamu sepertinya sudah lupa kita pernah berkelahi gara-gara isu kepindahan Beckham ke Arsenal pada 1999. Ternyata isu itu bikinan istrinya, dan kita berdua kemudian sepakat bahwa hanya klub yang berhak mengeluarkan pernyataan resmi.

AW: Iya..iya aku ingat. Istri Beckham (Victoria Adams) bersahabat dengan istri Thierry Henry (Claire Merry), seorang model dan sesama selebritas. Victoria ingin Beckham bermain di klub London karena merasa Manchester kota kecil. Lewat persahabatan antara para istri membuat Arsenal menjadi pilihan.

SAF: Beckham adalah anak berbakat Arsene!. Pada 1994 aku menitipkan dia ke Preston North End untuk menimba pengalaman dan matang di bawah bimbingan David Moyes, yang saat itu menjabat kapten tim. Aku benar. Beckham memang sangat berbakat.
Tapi Beckham mulai berubah setelah berpacaran dan menikah dengan Victoria. Tak banyak yang tahu bahwa aku kelelahan karena selalu berusaha menyeimbangkan antara statusnya sebagai pesepak bola dan sebagai selebritas.
Aku tidak tahu apakah sebenarnya dia bisa menjalani gaya hidup seperti itu, di mana setiap menit perhatian tertuju padanya. Di mataku Beckham telah membentuk dirinya sendiri sampai akhirnya aku sadar bahwa dia bukan milikku lagi.
Aku sudah kelelahan menjaga keseimbangan antara sebagai pesepak bola dan selebritas, sampai akhirnya muncul peristiwa sepatu yang mampir ke pelipis Beckham. Aku marah dan tanpa sengaja menendang sepatu setelah kalah di ajang Piala FA dari tim kamu Arsene.
Karena itu, pada 2003 aku mempersilakan Beckham hengkang ke Real Madrid dengan harga yang cukup murah untuk kelas pemain seperti Beckham. Apa boleh buat.

AW: Wah, lama juga kita berbincang. Ya sudah, Selamat menikmati kemenangan dan pensiun bersama istri dan 11 cucu kamu ya Lex. Salam juga buat generasi 1992.

SAF: Terima kasih atas perhatiannya Arsene!.


***
Ini adalah obrolan rekaan.namun data, fakta dan peristiwa tak lepas dari kejadian sebenarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dedi Rinaldi


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X