"Saya dipilih sebagai personel olahraga dengan hak istimewa yang sangat besar. Jadi, saya selalu berpikir demikian penting untuk menyelesaikan tugas pelayanan masyarakat saya dengan tulus," ucap Lee.
"Dalam kasus salah menghitung waktu layanan, saya melakukan 25 jam tambahan layanan dan menyelesaikan tugas selama 569 jam," ujar Lee.
Baca juga:
- Lolosnya Ahsan/Hendra ke BWF World Tour Finals 2018 Dianggap Herry IP sebagai Sebuah Kejutan
- Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo Berpeluang Raih Gelar Male BWF Player of The Year 2018
- Pelatih Akui Lebih Fokus Latih Pertahanan Marcus Gideon Jelang BWF World Tour Finals 2018
Namun, Lee mengakui bahwa kesalahan penghitungan jam pelayanan publik merupakan kesalahannya dan dia tidak menemukan masalah dengan pencatatan layanan yang dilakukannya.
"Setelah saya mendaftarkan alamat kantor, perhitungan waktu selesai dan ditulis oleh seorang pekerja (di Yayasan Promosi Olahraga Korea) sudah tidak ada masalah dari proses ini, "katanya."
"Mungkin dalam beberapa kasus laporan yang disampaikan dilengkapi dengan catatan palsu," ujar Lee.
Sebelum Lee Yong-dae, pemain sepak bola nasional Korea Jang Hyun-soo dibebaskan dari wajib militer setelah memenangkan medali emas pada Asian Games 2014 dan menyerahkan dokumen bahwa ia telah menyelesaikan hampir 200 jam pelayanan masyarakat pada Desember tahun lalu.
Namun , dalam catatan pelayanan yang dilakukan ditemukan bahwa ada salju tebal pada hari yang diklaim oleh Jang sebagai kegiatan proses pelajaran sepak bola luar ruangan.
Jang kemudian mengakui bahwa dia melakukan kebohongan soal catatan aktivitas pelayanan masyarakat tersebut dengan sengaja dan telah menerima larangan seumur hidup bermain di timnas Asosiasi Sepak Bola Korea.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar