Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peranti Elektronik Valentino Rossi Sering Bermasalah, Ternyata inilah Penyebabnya

By Samsul Ngarifin - Kamis, 6 Desember 2018 | 14:19 WIB
Valentino Rossi dan Franco Morbidelli berhasil menjadi juara 100 KM of Champions yang digelar di MotoRanch milik Valentino Rossi di Tavullia, Italia.
MOTORSPORT.COM
Valentino Rossi dan Franco Morbidelli berhasil menjadi juara 100 KM of Champions yang digelar di MotoRanch milik Valentino Rossi di Tavullia, Italia.

 Sejak penyeragaman ECU pada musim 2016, banyak tim yang masih kesulitan menemukan setelan yang cocok untuk perangkat elektronik produksi Magneti Marelli.

Masalah tersebut yang membuat Yamaha mulai tersingkir dari perburuan gelar juara dunia dalam dua musim terakhir.

Pada era MotoGP sekarang, perangkat elektronik berperan besar dalam performa motor karena mengatur berbagai hal.

(Baca Juga: Marc Marquez Diharuskan Menepi dari Lintasan Selama 6 Minggu)

Namun, yang selama ini dikeluhkan duo pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, lebih kepada traction control (kontrol traksi).

Sejak pertengahan musim 2017, Valentino Rossi dan Maverick Vinales selalu mengeluhkan ban belakang yang cepat aus.

Pengausan tersebut dikarenakan ban belakang selalu mengalami spin ketika melakukan akselerasi di exit corner.

Saking frustasinya, Rossi bahkan meminta Yamaha untuk mendatangkan insinyur elektronik yang memiliki pengalaman soal ECU Magneti Marelli.

Traction control bisa dibilang sistem atau fitur yang mengatur agar tidak terjadi spin di roda belakang, ini juga yang bikin motor MotoGP sekarang susah high side crash.

Spin di roda belakang menandakan power yang dikeluarkan mesin terlalu besar dan tidak efisien.

(Baca Juga: Galang Hendra Pratama Resmi Kembali Berkiprah di WorldSSP300 Musim Depan)

Nah, traction control ini yang memerintahkan ECU untuk mengeluarkan tenaga mesin yang pas agar tidak terjadi spinberlebihan.

Dari mana sistem tahu kalau ban belakang spin atau berputar berlebihan?

Kebanyakan motor mengambil data putaran ban belakang melalui sensor yang diletakkan di swingarm untuk memonitor putaran roda belakang.

Selain itu, ada juga sensor yang membaca putaran roda depan.

Dengan adanya dua sensor ini, ECU akan membandingkan jika putaran ban belakang tidak sesuai dengan roda depan.

(Baca Juga: Cerita Mantan Rival Valentino Rossi Ditertawakan Dani Pedrosa karena Kembali Balapan)

Jika terjadi spin, ECU akan memerintah mesin mengurangi tenaga dengan banyak metode yang bisa digunakan.

Dengan adanya fitur traction control, sudah pasti motor akan lebih aman ketika melewati jalan yang licin.

Selain itu, lebih mudah dikendarai karena tenaga yang dikeluarkan bisa menyesuaikan kebutuhan alias tidak melonjak tinggi.

Traction control juga bisa bikin motor lebih efisien dan cepat dalam kondisi tertentu dan lebih menghemat ban karena mencegah terjadinya spin yang sangat mengkikis ban.

Untuk mengetahui bagaimana cara kerja traction control, berikut video penjelasannya:

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : gridoto.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X