Pemain tunggal putra nomor dua dunia itu pun mengucapkan terima kasih kepada para pelatih yang sangat memahaminya pada masa transisi.
"Untungnya para pelatih tidak terlalu membebani saya agar meraih prestasi seperti pada level junior. Mereka tahu saya masih dalam masa transisi yang sulit jadi mereka tidak membebani saya apapun," ujar Shi menjelaskan.
Alih-alih memberikan beban target, para pelatih justru membiarkan Shi menikmati setiap pertandingan.
"Mereka membiarkan saya menikmati setiap pertandingan," tutur Shi.
Pada level junior, Shi Yuqi merupakan salah satu pemain yang berprestasi.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai medali yang ia kumpulkan baik pada Kejuaraan Asia Junior hingga Olimpiade Remaja(Youth Olympic).
Pada Olimpiade Remaja 2014, Shi bahkan membawa pulang medali emas setelah memenangi duel dengan rekan senegara, Lin Guipu, pada partai final.
Saat menginjak level senior, gelar yang dibawa pulang Shi tambah beragam mulai gelar superseries, BWF World Tour, hingga medali perak Kejuaraan Dunia 2018.
Terkini, Shi Yuqi menjadi runner-up French Open 2018.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | badmintonworld.tv |
Komentar