“Faktor kondisi main juga menentukan. Waktu melawan Hong Kong, kami main berbarengan dengan tim lain, sementara waktu lawan Jepang betul-betul hanya dua tim yang ada. Jadi ada tekanan lebih,” ujar Nurfitriyana melanjutkan.
Dia pun menyerahkan kepada ketiga pemainnya untuk melakukan koreksi usai laga versus Jepang.
“Saya langsung serahkan ke mereka untuk mengoreksi diri masing-masing. Apalagi mereka sudah dewasa dan bukan pemanah baru. Tugas saya adalah menenangkan mereka,” tuturnya.
Diananda masih akan bertanding pada nomor recurve perorangan.
Dia akan bersua atlet asal China, Zhang Xinyan, pada babak final, Selasa (28/8/2018), dan masih menjadi satu-satunya peluang terbaik Indonesia meraih emas dari cabang panahan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar