"Makanya, setiap kami latihan di Kwini tuh menyenangkan sekali. Benar-benar rasanya seperti sedang bersenang-senang, bukan seperti latihan biasa," tutur Vanessa melanjutkan.
Vanessa dan rekan-rekannya mengaku kenal Deni sejak 2 tahun lalu. Mereka bertemu dengan sang atlet di sebuah tempat klub fitnes.
Dari pertemuan itu, Deni sering mengajak mereka berlatih angkat besi, dan hubungan itu terjalin hingga sekarang.
Vanessa dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa mereka biasanya berlatih bersama Deni hampir setiap hari, mulai pukul 6 hingga 8 pagi.
Kali ini, mereka berharap dukungan yang diberikan bisa mengantarkan Deni meraih prestasi membanggakan pada Asian Games 2018.
"Kami optimistis Deni bisa meraih medali emas. Kan tulisan di kaus kita ini saja sudah 'go for gold'. Pastinya kami yakin Deni bisa menang," ujar Vanessa.
(Baca Juga: Benarkah Tim Asia Tenggara Setara dengan Tim Timur Tengah?)
Dukungan para suporter kepada Deni memang tak percuma. Terbukti, pada final Grup B nomor 69 Kg putra, Deni mampu menorehkan total angkatan 318 Kg.
Catatan tersebut menjadi yang terbaik dari sembilan peserta final Grup B. Deni mengungguli mengungguli Witsanu Chantri (Thailand/313 kilogram) dan Mohammed Ridha Ali (Irak/301 kilogram).
Pada sore ini giliran Grup A yang akan menggelar kompetisi untuk nomor 69 Kg putra di mana Triyatno turun berlaga.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar