2. Sepak Bola menjadi lambang perdamaian Palestina
Kemenangan Palestina berhasil mencapai babak final AFC Challenge Cup pada 2014 silam telah mengubah segalanya.
Satu kemenangan tersebut telah membawanya secara otomatis berpartisipasi di Piala Asia.
Identitas nasional dan jati diri bangsa telah ada sejak saat itu, dan sepak bola telah mengubah nasib suatu bangsa berkonflik menjadi negara yang diakui dunia.
Kedatangannya ke piala Asia, membawa pesan perdamaian di mana Palestina mengatakan "meski dalam kehancuran kami selalu ada" ucap Goalie Ramzi Saleh, mantan pemain Palestina.
3. Memiliki stadion resmi tahun 2008
Meski tim Palestina sudah diakui sejak 1998 oleh FIFA, mereka baru memiliki stadion pada tahun 2008 atau 10 tahun sejak diakui.
Dan selama itu mereka tidak memiliki kandang untuk mengadakan laga tandang.
Baru pada tahun 2008 mereka memilikinya dan dibangun lewat program FIFA's Goal, stadion tersebut selanjutnya diberi nama Stadion International Al-Husseini.
Editor | : | |
Sumber | : | Intisari Online |
Komentar