Menurut Aprilia, Indonesia sebagai tuan rumah seperti kurang persiapan, khususnya untuk penyelenggaraan cabang olahraga voli.
Padahal di Jakarta, lanjut Aprilia, ada venue yang jauh lebih bagus dari GOR Bulungan.
"Seharusnya pakai GOR Pertamina (Simprug) saja, atau bisa juga misalnya bikin venue di Sentul sini. Menurut mereka (panitia) mungkin sepele, tetapi padahal kan bisa jelek di mata orang-orang," tutur Aprilia.
(Baca juga: Erick Thohir Yakin GOR Bulungan Siap Jadi Venue Voli pada Asian Games 2018)
Komentar senada juga diungkapkan pemain tim voli putra Indonesia, Rendy Tamamilang.
Ia mengaku heran, kenapa Inasgoc sampai memilih GOR Bulungan yang fasilitasnya sangat tak memadai untuk kelas Asian Games.
"Kita sebagai tuan rumah kok gini banget. Saya jujur saja nih, kok bisa begitu ya. Jelek banget tempatnya," ujar Rendy.
"Orang-orang sekelas Porda (Pekan Olahraga Daerah) saja ngomong bahwa mereka nggak mau main di situ (GOR Bulungan). Berarti kan saking jeleknya," ucap dia melanjutkan.
Ketua Inasgoc, Erick Thohir, sebelumnya pernah mengatakan bahwa GOR Bulungan tidak akan dipakai untuk menggelar pertandingan tim-tim utama.
Pertandingan tim-tim utama, termasuk Indonesia, akan diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan, Gelora Bung Karno (GBK).
Sejauh ini, Indonesia memang belum memiliki venue khusus cabang olahraga bola voli kelas internasional.
Biasanya, pertandingan bola voli di Indonesia digelar di gelanggang olahraga yang dapat dipakai untuk berbagai cabang olahraga.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar