Penerapan DST yang dimulai 2019, maka waktu musim panas di Jepang akan dimajukan selama dua jam lebih cepat.
Jika biasanya Jepang menerapkan waktu GMT+9, maka mulai musim panas 2019 Negeri Sakura bakal menggunakan setelan waktu GMT+7
Dengan demikian, atlet yang berkompetisi saat Olimpiade Tokyo 2020 nanti dapat berkompetisi pada jam-jam dengan suhu yang lebih dingin.
Pada sisi lain, rencana penerapan DST ini mendapatkan banyak tentangan dari publik Jepang.
Beberapa orang mengatakan jika waktu musim panas yang bakal diterapkan di Jepang akan berdampak besar, salah satunya adalah waktu kerja yang lebih panjang.
Meskipun begitu, Pemerintah Jepang yang diwakili oleh Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, mengatakan jika DST belum akan diterapkan.
"Tidak benar jika Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk mengadaptasi daylight saving time," kata Yoshihide Suga dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Kami masih mempertimbangkan rencana lain, seperti memulai waktu kompetisi lebih dini, memperbanyak jalur hijau, dan trotoar penangkal panas," tutur Suga menambahkan.
Baca juga: Jadwal Tanding Cabor Bulu Tangkis Asian Games 2018, 7 Medali Emas Siap Diperebutkan
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe diminta oleh pihak Olimpiade untuk menerapkan DST.
Permintaan itu dilayangkan agar olahraga seperti marathon dapat dijadwalkan pada saat pagi hari yang lebih dingin.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar