Ketika ratusan atlet nasional tengah mempersiapkan diri menjelang Asian Games 2018, petinju nasional, Valentinus Nahak (52 kg), berjuang sembuh dari dugaan kanker pankreas karena kelenjar getah beningnya membengkak.
Valent, sapaan akrab Valentinus Nahak, awalnya merupakan petinju yang dipersiapkan bertanding di Asian Games 2018.
Namun, pada pertengahan Mei 2018, ia terpaksa dipulangkan ke daerahnya di Bali untuk menjalani pengobatan penyakit kelenjar getah bening.
Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), Brigadir Jenderal Polisi Johny Asadoma, mengatakan jika pihak keluarga yang meminta Valent dipulangkan.
"Jadi, kami melihat ada penurunan dalam kondisi badan Valent selama berada di pelatnas. Lalu, kami membawanya ke rumah sakit dan dokter menemukan adanya dugaan kanker pankreas," kata Johny ketika dihubungi Bolasport.com, Sabtu (28/7/2018).
Keluarga Valent, kata Johny, menjelaskan memang sang atlet sejak kecil kerap mengeluh sakit yang menjurus pada gejala kanker pankreas.
Setelah resmi mengundurkan diri dari pelatnas tinju di Manado, Valent tercatat hanya 6 bulan berlatih di sana.
Jhony menjelaskan saat ini kondisi tubuh Valent kian memburuk.
Berat badannya semakin menurun karena penyakit pada pankreasnya merusak fungsi penguraian makanan agar dapat diserap oleh tubuh.
Selain itu, pankreas yang tak berfungsi dengan baik pun membuat tubuh tak stabil karena tak mampu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.
Saat ini Valent tengah membutuhkan bantuan dari masyarakat Indonesia karena belum berhasil sembuh dari penyakit tersebut.
Pertina sendiri diketahui telah membantu Valentinus Nahak dari segi pembiayaan pengobatan.
Johny Asadoma bahkan tidak menghentikan honor bulanan sekalipun Valent tak lagi berlatih di pelatnas Manado.
"Kami mengadakan penggalangan dana dari para anggota Pertina, baik pusat, Provinsi Bali, maupun Kota Denpasar. Teman-teman Valent dari komunitas atlet dan petinju pun sudah memberikan bantuan," katanya.
(Baca juga: Jelang Kejuaraan Dunia 2018 - Menanti Juara Baru pada Nomor Ganda Campuran)
Johny mengaku belum mengabarkan hal tersebut pada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pasalnya, selama mengikuti pelatnas, Valentinus Nahak merupakan petinju yang tak memiliki SK atau surat keterangan pemerintah.
"Waktu itu, pemerintah hanya memberikan SK bagi 14 petinju. Karena saya rasa timnas tinju harus punya atlet cadangan, maka dengan uang pribadi saya masukkan petinju-petinju pelapis ke pelatnas. Valent menjadi salah satunya," tutur Johny.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar