Tak cuma kursi roda balapnya saja yang mahal, tetapi juga sarung tangan khusus yang digunakan oleh atlet bersangkutan.
Sepasang sarung tangan khusus untuk balap kursi roda, kata Jaenal, bisa mencapai Rp 6 juta, dan minimal harus membeli setengah lusin.
Sejauh ini, di Indonesia belum ada yang menjual sarung tangan tersebut. Beruntung, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), berjanji akan mengakomodir kebutuhan Jaenal dan atlet-atlet difabel lainnya.
"Sarung tangan itu penting banget. Nah, yang punya saya sudah habis. Sedangkan sekali beli menghabiskan Rp 30 jutaan karena minimal harus beli setengah lusin," ucap Jaenal.
"Saya kemarin sudah coba cari-cari tukang jahit andal sekalipun di Indonesia, tetap dia nggak bisa. Masalahnya nggak ada mesin yang buat jahit karetnya," tutur dia.
Peralatan untuk atlet berkebutuhan khusus memang tak sembarangan. Alat yang dipakai harus menyesuaikan dengan ukuran tubuh sang atlet agar nyaman dipakai layaknya sepatu.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tentu perlu sokongan dari berbagai pihak agar para atlet difabel bisa mencapai prestasi yang diharapkan.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar