Sayangnya, kala itu Kejuarnas antar PPLP se-Indonesia tak menghadirkan tim doping, sehingga capaian Lalu tak tercatat telah memecahkan rekor nasional.
Namun, performa Lalu kala itu tetap mendapat perhatian pelatih lari jarak pendek pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Eni Saeni, yang memantau jalannya perlombaan dari Jakarta.
Baca Juga : Tim Triathlon Nigeria Ingin Latihan di Situbondo
Tanpa pikir panjang Eni meminta Lalu terbang menuju Jakarta untuk mengikuti pelatnas jelang Asian Games 2018.
Langkah Eni sangat tepat, karena tiga bulan setelahnya Lalu memecahkan rekornas junior milik Sudirman pada test event AG pada Februari 2018 di Jakarta dengan 10,25 detik.
Eni mengatakan, kemungkinan besar Lalu dapat memecah rekornas lari 100 meter milik manusia tercepat se-Asia Tenggara, Suryo Agung.
Hingga saat ini, Suryo masih memegang rekornas dengan catatan waktu 10,17 detik yang ia dapat kala menyabet emas lari 100 meter di SEA Games Laos 2009.
"Dengan potensi yang dimiliki, Lalu bisa mencapai 10,00 detik suatu hari nanti. Dia punya faktor genetika yang baik sebagai pelari, dan kecerdasan dalam mempelajari teknik berlari," ujar Eni.
Saat ini, catatan terbaik Lalu di lari 100 meter memang hanya 10,25 detik, namun hebatnya adalah waktu tempuh itu ia dapatkan sejak ia berusia 17 tahun!
Sementara Suryo mendapat waktu tempuh 10,25 detik saat ia berlomba di SEAG 2007 Thailand saat sudah berusia 24 tahun.
Maka itu, Lalu Muhammad Zohri punya waktu sangat panjang untuk memperuncing rekornas lari 100 meter, sekaligus mengibarkan bendera merah putih ke kancah internasional lewat lari 100 meter.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar