67 Tahun setelah menyatakan diri sebagai bangsa, Israel masih berusaha untuk menemukan tempatnya, bahkan hingga kini.
Israel dan Kekuatan yang ditakuti di Asia
Turnamen pada tahun 1968 adalah menjadi yang pertama dari tiga kemenangan beruntun Piala Asia bagi tim Iran besar pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.
Iran akan pergi ke Piala Dunia 1978 di Argentina, mengalahkan Australia di penyisihan, dan mewakili benua sepakbola Asia yang sedang berkembang dengan beberapa tim kuat seperti, Belanda, dan Peru, juara Copa America, serta melawan tim Skotlandia yang kuat.
Namun, tim Israel yang mengalahkan Iran pada 1968 dan hal itu juga bukanlah sisi buruk.
Faktanya, Israel telah mengalahkan tim Socceroos julukan tim Australia dalam perjalanan ke penampilan final Piala Dunia satu-satunya pada tahun 1970.
Waktu itu salah satu bintang Israel, Mordechai Spiegler, mematahkan hati penggemar Australia setelah ia mencetak gol 78 menit di leg kedua, dan menempatkan kemenangan Israel 2-0.
Tangguhnya Israel tak hanya samapi disitu saja, iamenahan imbang tim Azzurri yang hebat, yang berisi pemain seperti Giacinto Facchetti, Luigi Riva, dan Sandro Mazzola.
Pertandingan melawan Italia memiliki kepedihan tertentu mengingat kontribusi Yahudi untuk pengembangan calcio modern.
Di antara kontributor mencatat adalah orang Yahudi Hungaria seperti Arpad Weisz yang menjadi tokoh legendaris di Inter dan meninggal di Auschwitz pada tahun 1944.
Editor | : | |
Sumber | : | Intisari Online |
Komentar