PestaAsia.com – Selama ini, kita selalu percaya bahwa jumlah makan yang cukup dalam satu hari adalah 3 kali pada pagi, siang, dan malam.
Namun ternyata keyakinan itu bisa membahayakan kesehatan tubuh kita.
Apalagi yang sedang diet dan sampai mengurangi jumlah makan dalam sehari.
Adalah seorang ahli nutrisi, Dr. Edward Bitok dari Department of Nutrition & Dietetics di LLU School of Allied Health Professions, Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa jumlah makan dalam sehari bisa lebih dari 3 kali.
Alasannya, yang dihitung ternyata bukanlah jumlah berapa kali kita makan dalam sehari, namun jarak antar waktu makan ke jam makan selanjutnya.
Mengapa bisa begitu?
Mari simak penjelasannya berikut ini.
(Baca juga: Anda Akan Dibuat Salut dengan Cara Inul Layani Suaminya Saat Makan, Istri Mana yang Begini?)
(Baca juga: Mau Nastar Yang Berbeda? Contek 5 Resep Variasi Nastar Yang Tak Kalah Lezat Ini)
Jarak Makan Ideal
Beberapa ahli diet mengatakan jarak ideal untuk makan adalah 2 jam untuk meningkatkan metabolisme.
Namun ada juga yang mengatakan kita bisa makan 3 kali dalam sehari tanpa camilan pada jeda makan untuk menjaga berat badan.
Semua kebingungan ini pun diluruskan oleh Dr. Edward.
Ternyata jarak makan paling ideal bagi tubuh manusia adalah 3 sampai jam.
Alasannya, jeda ini sangat pas karena jarak waktu itu adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk perut mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.
Baru setelah itu perut dan pencernaan siap menerima makanan lain untuk dicerna.
(Baca juga: Sudah Boleh Makan Pedas Setelah Melahirkan, Siti Nurhalizah Langsung Buat Menu Menggiurkan Ini)
(Baca juga: Tips Menumis Kangkung Agar Warnanya Tetap Hijau, Tidak Menghitam dan Layu)
Resiko Jeda Terlalu Lama Atau Terlalu Sebentar
Bagaimana jika kita menunggu lebih dari 5 jam untuk makan?
Dr. Priya Khorana yang merupakan dokter nutrisi mengatakan bahwa kita bisa kehilangan fokus karena terlalu lapar.
Hal ini akan menuju pada makan berlebihan ketika makan dan hal itu tentunya tidak baik karena bisa menyebabkan mual dan kembung.
Tekanan gula darah juga bisa menurun dan mengakibatkan lemas dan mudah letih.
Sedangkan kalau jedanya kurang dari 3 jam, kemungkinan berat badan naik akan semakin tinggi.
Jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh pun akan jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Namun jeda waktu makan ini tidak berlaku bagi orang yang mengidap penyakit kronis seperti diabetes.
Tapi bagi yang tidak mengidap penyakit kronis, bisa mengikuti saran tersebut.
Apalagi yang sedang berusaha untuk menurunkan atau menjaga berat badan. (MA)
Sumber dok. thisisinsider.com
(Baca juga: Ini Caranya Agar Bumbu Kuah Soto Bisa Harum Maksimal Tanpa Bau Langu)
(Baca juga: Baru Belajar Puasa, Putri Nia Ramadhani Sampai Ketiduran Saat Sahur, Lucu Banget!)
Editor | : | |
Sumber | : | thisisinsider.com |
Komentar