Seperti Unity in Diversity, lebih memaparkan mengenai perbedaan dan keindahan Indonesia serta memperlihatkan lokasi terbaik Indonesia seperti flora dan fauna, laut, sejarah, tradisi, musik, dan hutan.
Tema kedua, Energy of Triumph, lebih menceritakan mengenai pesta olahraga spesial yang diadakan untuk masyarakat lokal.
The World is Watching yang menjadi tema ketiga, merupakan tema mengenai suatu multi-event olahraga yang akan disaksikan oleh seluruh dunia.
Preparing for Triumph yang merupakan tema keempat menceritakan tentang acara olahraga yang dapat menyatukan kebersamaan manusia.
“Film ini tidak harus dibebani dengan misi untuk menggugah, tapi cukup dibuat dengan storytelling yang baik dengan bantuan teknis maupun estetika."
"Storytelling yang baik akan membantu mencapai pembuatan film pendek tersebut,” tambah Joko Anwar.
Selanjutnya, para peserta akan terlibat dalam Asian Games 2018 untuk membantu tim broadcast selama perhelatan berlangsung.
Pemenang Grand Prize Kompetisi “Vignette” film pendek ini adalah kelompok Iseng-iseng dari Universitas BINUS.
Kelompok beranggotakan Obelia Simone, Diandra Pramestisari Pololessy, dan Sufyan Tsaurie ini terinspirasi dengan semangat Asian Games pada tahun 1962 yang ingin dibawa pada Asian Games 2018.
Erick Thohir, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 menjelaskan bahwa dengan interaksi dan kolaborasi bersama seluruh pelaku broadcaster yang telah mendunia dan akan bekerja di Asian Games ke-18.
Dirinya berharap banyak generasi muda Indonesia yang dapat mengembangkan karir di industri siaran olahraga Asia dan dunia serta Asian Games 18 meninggalkan legacy kepada generasi muda Indonesia.
“Lebih membanggakan lagi, pemenang dari kompetisi akan diberangkakan ke London untuk belajar di National Film and Television School dan akan diajak meninjau lokasi produksi dari mitra pelaksana broadcaster Asian Games,” tutup Erick. (*)
Editor | : | |
Sumber | : | grid.id |
Komentar