Gim ketiga di partai kedua menjadi penentu. Alih-alih dapat merebut poin, Marsa justru tertinggal jauh.
Pertahanan Triya Nur yang sulit ditembus Marsa membuatnya tertinggal 3-11 dari Triya Nur.
Dari hasil ini, Triya Nur berhasil sumbang satu poin untuk UPI. Laga final ini pun berakhir dengan kedudukan akhir 2-0 untuk UPI.
Hasil ini berarti untuk kedua kalinya UPI menjuarai LIMA Badminton Nationals.
Setelah vakum gelar dalam lima musim, akhirnya UPI kembali merebut takhta juara.
Sementara itu, Usakti harus berpuas menjadi runner-up setelah gelarnya direbut tim asal Kota Kembang ini.
“Sebenarnya, kami tidak menargetkan apa-apa dari LIMA Badminton Nationals musim ini. Karena saya melihat pemain UPI tidak seperti tim-tim lain."
"Dari awal, saya menekankan para pemain agar bermain normal, tidak tegang, dan tanpa beban,” kata Budiman Gustiana, manajer tim UPI, seperti disampaikan panitia kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Rekap New Zealand Open 2018 - Jepang dan Taiwan Raih 2 Titel, Indonesia Tanpa Gelar)
Bermain fokus dan lepas dalam bermain menjadi kunci UPI menjuarai LIMA Badminton Nationals ini. Dengan bermain lepas tanpa beban, Budiman mengaku UPI dapat bermain maksimal.
“Hasil yang kami harapkan. Apalagi, kami juga menunggu untuk menjadi juara setelah 5 tahun tidak mendapatkan gelar."
"Kami melakukan persiapan dan latihan yang lebih giat. Saya tidak menuntut mereka untuk menerapkan strategi khusus, yang penting mereka bermain fokus dan maksimal,” ucap Budiman.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar