Neuroscientist Jack Pemment juga berpendapat bahwa gadis 'cincin' itu juga bisa membantu menumbuhkan karier modeling untuk wanita.
Sementara itu, ring boys atau ring guy juga telah diusulkan dalam pertandingan wanita.
Petinju Mikaela Lauren berkata, "Saya ingin seorang laki-laki. Saya pikir itu hanya adil, dan saya yakin itu akan memberi kesenangan kepada penonton wanita juga."
Fakta mengejutkan juga sempat mencuat mengenai bayaran-bayaran yang didapatkan para gadis ring atas tugas mereka memegang papan ronde dalam sebuah pertandingan.
The Sun pernah menyebutkan seorang gadis ring yang bekerja di UFC, Arianny Celeste. dapat merauk hingga 17.000 Pound (Rp321 juta) dalam setahun.
Spekulasi bahkan pernah muncul bayaran untuk gadis ring lebih tinggi daripada atlet wanita.
Tahun 2015, mantan juara kelas berat UFC, Ronda Rousey, memprotes tentang hal itu.
"Apakah menurutmu mereka yang berjalan berputar-putar lebih berharga (daripada petarung)?" katanya.
"Baik, gadis-gadis ring yang dibayar terlalu banyak, atau para petarung tidak dibayar cukup."
Stigma negatif memang masih melekat kepada gadis-gadis pemegang ronde dalam ring pertarungan tinju dan yang lain.
Bagaimana menurut Anda? Apakah kehadiran mereka diperlukan atau tidak?
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar