Pebulu tangkis ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, harus menyerah di babak final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2018, yang digelar di Wuhan, China, 24-29 April. Padahal, mereka adalah satu-satunya perwakilan Indonesia yang tersisa di ajang bergengsi khusus Asia itu.
Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu dikalahkan duet asal China, Wang Yilyu/Huang Dongping, dengan skor 17-21, 17-21.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu sebenarnya mampu tampil menekan di awal gim pertama. Namun, Owi/Butet masih belum mampu memberikan kemenangan di gim awal.
Pada gim kedua, Owi/Butet, akhirnya harus mengakui efesiensi pergerakan dari Wang/Huang. Tusukan bola-bola tajam yang langsung mengarah ke tengah lapangan, acapkali membuat Owi/Butet kesulitan mengembalikkan arah kok.
Meski kalah, pelatih kepala ganda campuran, Richard Mainaky, mengaku puas dengan permainan yang disuguhkan Owi/Butet.
(Baca Juga: Gagalkan Dominasi Gelar China, Tai Tzu Ying Bilang Begini Usai Pertandingan)
"Secara keseluruhan mereka tampil oke. Memang perbedaan cara bermain saja yang membuat Owi/Butet harus kalah," tutur Richard kepada Bolasport.
Pola permainan yang diterapkan Wang/Huang memang berbeda dengan pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di babak semifinal. Bola-bola jauh kerap dikirimkan Wang/Huang, yang membuat Owi/Butet keteteran.
Kini, Richard menginginkan Owi/Butet untuk fokus ke Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September mendatang. Ia ingin anak asuhnyab tersebut bisa memberikan medali emas dari nomor ganda campuran.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | - |
Komentar