Nah, hal itu tentunya jadi angin segar buat para skateboarder lokal. Meski bukan olahraga populer, nyatanya skateboard punya peminat yang cukup besar.
Efeknya pun mulai terasa. Beberapa tahun belakangan ini, baik swasta dan pemerintah, keduanya saling membantu untuk menyediakan taman bermain buat para pegiat olahraga extreme.
“Perkembangannya pesat banget. Sampai saat ini, udah ada sekitar 50 skatepark di Indonesia,” ujar Tony.
Pun dengan bibit-bibit potensial baru. Kini, skateboard nggak cuma dinikmati oleh para remaja, tapi juga anak-anak belia. Sebut saja Rubyanda dan Sanggoe Dharma yang mulai menekuni olahraga ini sejak usia belia. Bahkan, nama Sanggoe Dharma kini mulai diperbincangkan dunia karena prestasinya dalam olahraga asal Negeri Paman Sam ini.
Kalau dihitung-hitung, nih, di Indonesia sendiri, ada lebih dari 30 ribu skateboarder yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini diungkapkan oleh Mulyo Suri Kresno, Ketua Umum Federasi Skateboard Indonesia.
Hidup Dari Skateboard
Berkembangnya skena olahraga extreme ternyata memberikan dampak positif nggak cuma buat para pegiatnya aja, tapi juga dari segi bisnisnya.
Itu sebabnya, sadar atau nggak, beberapa tahun belakangan ini, bermunculan lembaga-lembaga informal, alias tempat kursus buat kita yang mau menekuni skateboard langsung dari ahlinya. Salah satunya adalah Green Skate Lesson milik Tony Sruntul.
Selain menjamurnya tempat les skateboard, kini juga bermunculan skate shop baik yang berjualan via online atau off line. Menurut Tony, hal ini membuktikan bahwa di masa depan, kira-kira 5 sampai 10 tahun mendatang, skena ini akan jadi salah satu sektor yang menguntungkan.
“Ke depannya nanti, kalau mau punya pendapatan, nggak melulu harus kerja kantoran. Asal serius, jaman sekarang kita bisa hidup dari skateboard. Selain jadi atlet, bisa juga dari bisnisnya,” lanjut Tony.
Editor | : | |
Sumber | : | HAI-ONLINE.COM |
Komentar