Petinju asal Meksiko, Canelo Alvarez mendapatkan saran dari seniornya yakni Juan Manuel Marquez untuk tetap menghadapi Gennady Golovkin di tengah merebaknya isu doping.
Alvarez seharusnya tetap bertanding sebagai bukti bahwa dirinya tidak bersalah.
Namun saat ini, Alvarez sedang ditahan NSAC (Nevada State Athletic Commission) setelah terbukti menggunakan clenbuterol.
Sebelumnya, Alvarez memang dijadwalkan bertanding melawan Golovkin pada 5 Mei di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
Tetapi, legenda tinju berusia 44 tahun ini memaklumi keputusan Alvarez untuk mundur.
"Untuk saat ini saya mengerti kenapa dia (Alvarez) membatalkan pertandingan. Dia telah menjalani serangkaian tes dan dari tes tersebut dia terbukti menggunakan clenbuterol," kata Marquez dikutip Juara.net dari Boxingscene.
"Jika ada bukti kuat untuk menunjukkan dia tidak bersalah, dia seharusnya menunjukkannya," ujar petinju legenda Meksiko ini.
(Baca Juga: Persib Butuh Gelandang Baru, Legenda Maung Bandung Sarankan Rekrut Pemain Ini)
Marquez menerangkan bahwa dia butuh waktu banyak untuk melakukan tes lanjutan.
Menurut Marquez, Alvarez harus melakukan tes lagi untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.
Tetapi, pihak NSAC menyarankan tim Alvarez untuk tidak melanjutkan pertandingan pada 5 Mei itu.
Canelo Alvarez Diklaim Tidak Bersalah
Petinju kelas menengah asal Meksiko Canelo Alvarez Meksiko, dinyatakan tak bersalah oleh presiden WBC pasca dituduh menggunakan doping.
Setelah diperiksa oleh lembaga Nevada State Athletic Commission (NSAC), Canelo Alvarez dinyatakan positif mengonsumsi clenbuterol pada bulan Februari 2018.
Sontak Alvarez menyuarakan bahwa dirinya tidak bersalah.
(Baca Juga: Malam Ini, Pesaing Terdekat Bali United di Piala AFC 2018 Rasakan Kekalahan Tragis)
Petinju berusia 27 tahun itu beralasan bahwa kandungan itu ada di tubuhnya karena daging Meksiko yang dia makan.
Setelah diusut oleh pihak WBC (World Boxing Council), NSAC tidak seharusnya menuding Alvarez menggunakan doping.
Dan akhirnya presiden WBC (World Boxing Council), Mauricio Sulaiman, ikut bersuara terkait dengan masalah Alvarez dan clenbuterol itu.
"Clenbuterol memang sering menjadi skandal dalam sejarah olahraga Meksiko, namun zat tersebut sering digunakan untuk menggemukkan sapi di Meksiko," kata Sulaiman dikutip Juara.net dari express.
"Untuk kasus Canelo (Alvarez), mungkin dirinya bersalah karena telah ceroboh untuk menjaga nutrisinya, namun kurangnya bukti dan informasi, dia tidak bisa dituduh menggunakan doping," ujar presiden WBC ini.
(Baca Juga: Acungan Jempol untuk Kebijakan Berani Manajemen PSS Sleman demi Target Lolos Liga 1)
Untuk saat ini nasib petinju Meksiko ini berada di tangan lembaga NSAC sepenuhnya.
Alvarez yang dijadwalkan untuk berhadapan dengan petinjuasal Kazakhstan Gennady Golovkin pada 5 Mei 2018 kemungkinan bisa batal.
Meskipun demikian Golovkin tak ambil pusing.
Dia akan tetap melanjutkan pertandingan dengan atau tanpa Alvarez.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Express, BoxingScene |
Komentar