Ya, negara yang seakan-akan berada di awan ini sangat realistis dengan perkembangan olahraga di negaranya.
"Kami tentu akan melakukan usaha untuk memajukan olahraga di Bhutan. Yang pasti, kami memerlukan beberapa tahun lagi," kata Dorji.
Bhutan mengikuti Asian Games sejak edisi Beijing 1990 hingga Incheon 2014. Namun, negara yang memiliki program Gross National Happiness ini belum pernah meraih satu medali pun di ajang empat tahunan terbesar di Asia itu.
(Baca Juga: Gawat, Kemenangan Real Madrid Atas Juventus Menyisakan Masalah di Ruang Ganti)
Para atlet Bhutan di empat cabang itu bakal bersaing dengan 44 negara Asia lainnya di Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.
Asian Games 2018 akan menggelar 40 cabang, 67 disiplin, dan 463 nomor pertandingan.
Bhutan Punya Panahan Tradisional yang Sulit untuk Dipelajari
Bhutan ternyata memiliki sebuah panah tradisional yang dimainkan di Bhutan bertujuan untuk menjaga kelestarian panahan tradisional tersebut dan mengakrabkan diri satu sama lain.
"Panahan adalah olahraga tradisional kami. Panahan ini berbeda dengan yang dipertandingkan di Olimpiade," ucap Nim Dorji, Bagian Keuangan Komite Olimpiade Bhutan.
"Jika Olimpiade dilombakan menggunakan jarak 70 meter, kami menggunakan 140 meter," ucap Dorji.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar