Masyarakat di sekitar arena berkuda equestrian Pulo Mas, Jakarta Timur harus mematuhi aturan tertentu, terutama soal pemotongan hewan saat hari raya Idul Adha.
Hari raya Idul Adha tahun ini jatuh pada tanggal 21 Agustus 2018. Pada momen tersebut, masyarakat muslim di Tanah Air biasanya melakukan kegiatan pemotongan hewan kurban.
Dalam aturan equestrian internasional, kegiatan seperti itu tidak boleh dilakukan di sekitar arena karena dikhawatirkan bisa menularkan penyakit terhadap kuda-kuda yang ada.
(Baca Juga: Dua Mantan Pelatih Bulu Tangkis Ini Bagaikan Pengkhianat Bangsa bagi Malaysia)
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan peraturan bahwa pemotongan hewan hanya boleh dilakukan dalam radius 1 kilometer dari arena equestrian.
"Dikhawatirkan nanti bersamaan dengan lebaran haji. Pemda sangat baik, berkoordinasi dengan masjid-masjid di sini," kata Project Director Equestrian Pulo Mas, Arsalna Adamarchi, Selasa (3/4/2018).
"Mungkin nanti pemotongan bukan di masjid, tetapi di RPH (Rumah Pemotongan Hewan). Nanti pembagian tetap lewat mesjid, tetapi sudah bukan lagi hewan, melainkan daging," ucap dia.
Menurut Arsalna, arena equestrian di Pulo Mas berstandar internasional, sehingga wajib mematuhi aturan yang telah ditetapkan federasi.
Semua itu dilakukan demi kesuksesan Indonesia sebagai penyelenggara ajang multi-event Asian Games 2018 yang akan diikuti puluhan negara Asia.
"Equestrian ini levelnya internasional, belum ada di Indonesia. Ada standarisasi yang harus kita ikuti, termasuk dalam radius sekian kilometer tak boleh ada kuda yang tak teregistrasi, atau kuda-kuda liar," ujar Arsalna.
Saat ini, arena equestrian Pulo Mas masih dalam tahap renovasi. Namun, progresnya sudah mencapai angka 95 persen.
Arena yang sebelumnya terlihat kumuh dan kurang terawat, kini menjadi lebih megah dan modern. Berbagai fasilitas penunjang pun telah tersedia.
Salah satu fasilitas terbaru yakni klinik khusus untuk kuda yang di dalamnya terdapat peralatan x-ray dan tes darah.
Selain itu, arena equestrian Pulo Mas juga memiliki empat bangunan kandang yang bisa menampung 156 ekor kuda.
Dengan luas dan segala fasilitas yang tersedia, Indonesia patut berbangga karena memiliki arena equestrian terbesar di Asia Tenggara.
Renovasi arena equestrian merupakan proyek garapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Biaya sekitar Rp 417 miliar digelontorkan pemerintah untuk proyek yang akan selesai sepenuhnya pada Mei 2018 tersebut.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar