Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

BAM: Penerapan Aturan Servis Baru Butuh Waktu dalam Penerapannya

By Delia Mustikasari - Jumat, 30 Maret 2018 | 17:20 WIB
 Pebulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, melakukan servis saat menghadapi pemain Jerman, Marc Zwiebler, pada babak semifinal Jepang Terbuka di Tokyo, Sabtu (24/9/2016).
KAZUHIRO NOGI/AFP PHOTO
Pebulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, melakukan servis saat menghadapi pemain Jerman, Marc Zwiebler, pada babak semifinal Jepang Terbuka di Tokyo, Sabtu (24/9/2016).

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menilai penerapan aturan servis baru masih salah dan butuh waktu untuk menerapkannya.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mengeluarkan sejumlah aturan baru pada 2018. Salah satunya adalah penetapan batasan tinggi servis setiap pemain menjadi 115 cm.

Sebelumnya, tinggi servis disesuaikan dengan dengan antropometri tubuh masing-masing yaitu di rusuk terbawah.

Aturan batasan tinggi servis ini mengharuskan saat pertemuan shuttlecock dan kepala raket (impact), tidak boleh lebih tinggi dari 115 cm.

Ketentuan ini sudah dicoba pada Jerman Terbuka dan All England Terbuka 2018.

Sekretaris Badminton Association of Malaysia (BAM) Datuk Ng Chin Chai mengatakan bahwa aturan servis baru  butuh waktu untuk ditetapkan dan diterima.

"Ada keluhan dalam turnamen baru-baru ini (Jerman Terbuka dan All England), tetapi masalahnya bukan aturan tetapi pelaksanaan oleh servis judge," kata Chin Chai.

(Baca juga: Galang Hendra Pratama Raih Penghargaan sebagai Pebalap Terbaik)

"Aturan servis ini masih baru bagi wasit dan mereka tidak terbiasa melihat garis (dari dua plexiglass). Jelas masih ada area abu-abu dan itu menyebabkan terjadinya banyak kesalahan," ucap Chin.

Meski begitu, Chin menilai para wasit akan lebih berpengalaman dalam menerapkan aturan servis baru ini.

Chin mengakui bahwa aturan servis tersebut memberi sedikit keuntungan bagi pemain Asia.

"Dalam aturan lama, wasit melihat tinggi servis yang disesuaikan dengan dengan antropometri tubuh masing-masing yaitu di rusuk terbawah dan hal itu sangat subjektif.

"Lalu, ada aturan di mana raket harus miring ke bawah, jika tidak pemain salah. Aturan lama bisa diperdebatkan dan sekarang kami memiliki tinggi tetap di atas 115 cm untuk membantu hakim garis," ucap Chin.

(Baca juga: Ini Jadwal Putaran Pertama Final Four Proliga 2018)

Chin menilai bahwa pemain Asia umumnya lebih pendek sehingga aturan baru memberi mereka keuntungan karena mereka sekarang memiliki titik kontak yang lebih tinggi ketika mereka memberi servis.

BAM telah melakukan sesi pelatihan untuk pelatih kepala dan pemain untuk menjelaskan aturan layanan servis baru pada pekan lalu.

"BWF masih melakukan eksperimen dengan aturan servis baru melalui teknologi yang lebih baik seperti sinar laser atau kamera di masa mendatang. Kami ingin menjadi lebih baik dalam hal servis ini," tutur Chin.

Selain regulasi perihal servis, BWF juga memiliki wacana terkait perubahan skor pertandingan. Namun, sejauh ini, perubahan skor pertandingan belum pernah diuji coba pada turnamen apa pun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : The Star.com.my


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X