"Optimis tetap dong, tetapi disayangkan drawing-nya kurang menguntungkan untuk Indonesia. Masukan buat BWF, kalau turnamen penting seperti All England, ada baiknya proses drawing itu disiarkan langsung via live streaming atau ada saksi," ujar Herry.
"Misalnya seperti di beregu, drawing manual dan bisa dilihat semua orang. Jadi kalau draw-nya sudah begitu dan masih ketemu sesama Indonesia, ya namanya nasib. Kalau pun drawing menggunakan komputer, ada baiknya bisa disaksikan, kan jauh lebih fair, ini menurut pemikiran saya.
Selain Marcus/Kevin, Herry menjelaskan bahwa untuk pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan penentuan perjalanan mereka di All England terjadi pada babak kedua melawan Zhang Nan/Liu Cheng (China).
"Tetapi, mereka juga harus waspada dari babak pertama, lawan pasangan Belanda (Jacco Arends/Ruben Jille), juga harus hati-hati. Kalau bisa melewati babak kedua, ada harapan bagi mereka," aku Herry.
(Baca juga: Saksi Perjalanan Karier Lee Chong Wei Komentari Film Rise of The Legend)
Soal performa sektor ganda putra yang sedang menanjak, Herry mengakui masih ingin melihat bukti berupa performa para pemain agar bisa menentukan pasangan untuk Piala Thomas dan Asian Games 2018.
"Semua juga mau masuk tim Thomas, main di Asian Games, mau juara, termasuk Fajar/Rian (Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto)," ujar Herry.
"Fajar/Rian harus buktikan, saya melihat bukan cuma ambisi dari omongan saja. Saya juga menilai dari hasil dan apa yang mereka lakukan di pertandingan," ucap Herry.
Babak pertama All England 2018 akan digelar pada Rabu (14/3/2018).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar