"Yulfira masih butuh proses lagi, saya melihat tipe permainan Yulfira lebih cocok dengan Rosyita. Untuk Rosyita, masalah yang ada tinggal melepaskan trauma cedera saja karena secara umum kondisi Rosyita sudah pulih," aku Eng Hian.
"Pasangan-pasangan baru ini akan saya beri kesempatan di beberapa turnamen untuk melihat hasil dan progress-nya. Setiap turnamen akan ada target untuk pantauan. Tetapi, khusus Nitya/Ketut tuntutannya tentu lebih tinggi dari pasangan yang lainnya," ucap Eng Hian.
Sejumlah pasangan baru ini memiliki kesempatan untuk tampil di Asian Games 2018 sebagai ganda kedua.
(Baca juga: Suporter Centil Ini Jadi Penyemarak Suasana pada Pertandingan Proliga)
Greysia/Apriyani menjadi kandidat terkuat untuk mengisi slot ganda pertama.
"Untuk ganda kedua di Asian Games, masih terbuka untuk siapa pun dengan dasar prestasi terbaik. Soal Piala Uber, saya masih melihat dulu kebutuhan dan hasil dari tournamen sampai batas waktu entry by name," kata Eng Hian.
Nitya/Ketut, Anggia/Cindy dan Rosyita/Yulfira akan memulai debut mereka di turnamen Osaka International Challenge 2018 dan China Masters 2018.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar