“Sekarang pelatnas sudah memasuki minggu ketujuh dan akan memasuki tes fisik. Kami memilih daerah Gumuk Pasir karena ini merupakan pelatnas jangka panjang perdana kami,” tutur Manajer Rugbi Tujuh Indonesia, Doedie Gambiro.
Doedie mengaku guna bisa bersaing dengan tim-tim elite Asia seperti Jepang, Selandia Baru, bahkan Uzbekistan, timnya wajib memulai latihan dari dasar hingga mengasah kemampuan skill dan power secara berkala.
Baca juga: Pesan Para Pebulu Tangkis Senior Malaysia soal Kasus Pengaturan Skor
“Dalam proses panjang ini, pada bulan Maret kami akan menyusutkan jumlah atlet menjadi 14 tunggal putra maupun putri,” ujar Doedie.
Setelah itu, para pemain yang tersisa akan difokuskan berlatih di Gumuk Pasir hingga akhir Juni untuk dipersiapkan uji coba dan training camp (TC) di luar negeri.
Curi Ilmu dari Selandia Baru
Tim rugbi tujuh Indonesia akan melakukan partai uji coba melawan salah satu klub terkuat dari Selandia Baru pada pertengahan Juli.
“Di tingkat Asia Tenggara kekuatan kami masih tertinggal jauh dari Malaysia, Thailand, bahkan Filipina. Maka dari itu, saya ingin uji coba dengan salah satu tim Selandia Baru bisa menjadi modal bagi kami saat berlaga di AG mendatang,” ucap Doedie.
Doedie juga masih mengupayakan anak asuhnya dilatih oleh pelatih kepala asal Selandia Baru.
“Untuk sementara kami pakai pelatih lokal dulu. Semoga Maret atau April kami bisa mendatangkan pelatih dari Selandia Baru,” ucap Doedie.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Tabloid BOLA edisi 2.849 |
Komentar