"Saya akui kami tidak punya waktu untuk pemulihan fisik. Yang terpenting, jangan sampai drop. Ada satu pemain yang terkena gejala tipus setelah mengikuti test event Asian Games," tutur Andri.
Andri juga mengakui bahwa suhu udara di GOR Purna Krida lebih lembab. Karena itu, dia meminta tim menyiapkan es batu dan oksigen untuk mengatur suhu badan pemain.
"Pada 2010, saya pernah bermain di sini. Jadi, sudah tahu kondisinya seperti apa. Saya tidak bisa membayangkan kalau pertandingan berlangsung dalam lima set," ucap Andri.
Beberapa pemain bahkan ada yang menyiapkan lima jersey untuk menjalani satu kali laga di Bali.
Sementara itu, pelatih BVN, Wilfridus Wahyu mengatakan bahwa timnya kurang beruntung.
"Anak-anak bermain bagus, namun kurang beruntung. Skuat kami berbeda jauh, begitu pula dengan jam terbangnya. Tetapi, saya tetap senang karena pemain kami bisa memberikan perlawanan," aku Wilfridus.
BVN masih mengincar lolos ke putaran empat besar. Pertamina dan BVN baru kembali berlaga pada seri kedua yang digelar di Palembang, (9-11 Maret) dan Bandung (16-18 Maret).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar