Edy juga menjelaskan bahwa dalam poin 9.13 aturan mengenai servis yang mengharuskan batang dan kepala raket harus mengarah ke bawah pada saat servis, sekarang ini tidak diberlakukan.
Dengan kata lain, pemain bisa bebas melakukan servis seperti apa pun asalkan impact-nya tidak lebih dari 115 cm.
"Karakter permainan bulu tangkis memang sudah bergeser. Sebelumnya di bulu tangkis, servis itu kan awal dimulai permainan. Di tenis jadi awal serangan, kalau sekarang bisa jadi servis di bulu tangkis itu awal serangan juga," ucap Edy.
"Sekarang tidak ada batasan batang raket dan kepala raket di bawah. Bisa saja Kevin servis drive, bisa serang. Untuk pemain seperti Kevin, Marcus (Fernaldi Gideon), Apriyani (Rahayu), aturan ini justru menguntungkan. Buat yang berpostur tinggi, ini bisa jadi bencana," ujar Edy.
Mulai musim kompetisi 2018, BWF membuat lima regulasi baru selain aturan servis.
(Baca juga: Proses Pengadaan Barang Jadi Sorotan Inapgoc Jelang Asian Para Games 2018)
Regulasi tersebut meliputi struktur turnamen internasional, kewajiban mengikuti 12 urnamen dalam setahun bagi emain tunggal yang masuk dalam peringkat 15 besar, serta pemain ganda yang masuk jajaran 10 besar dunia.
Selain itu, ada aturan penayangan siaran langsung pertandingan bulu tangkis hingga tidak adanya babak kualifikasi bagi turnamen grade 2 level 2 (All England, Indonesia Terbuka, dan China Terbuka) serta turnamen grade 2 level 3 (Denmark, Malaysia, China, Jepang, dan Prancis Terbuka).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar