ABL 2017-2018 - Kekalahan Beruntun CLS Knights di GOR Kertajaya

CLS Knights Indonesia harus mengakui ketangguhan tamunya, Mono Vampire Thailand dengan skor 80-86 pada laga lanjutan ASEAN Basketball League (ABL) 2018 di GOR Kertajaya Surabaya, Rabu (21/2/2018).

Sempat unggul di kuarter pertama dengan skor 20-14 juga di kuarter kedua dengan skor tipis 37-30. Namun, pada kuarter ketiga, CLS Knights Indonesia harus mengakui keunggulan Mono Vampire dengan skor 57-60.

Selanjutnya, pada kuarter akhir atau ke empat CLS Knights Indonesia mencoba untuk bangkit, saling kejar skor. Namun, pada menit akhir Mono Vampire mampu unggul dengan skor 86-80.

Pelatih CLS Knights Indonesia Koko Heru Setyo Nugroho mengatakan angkat topi untuk lawan yang bermain bagus. Kekalahan tadi sangat membekas bagi dirinya juga bagi pemain.

Baca Juga:

• Duel ke-40 Lee Chong Wei dan Lin Dan Bisa Terjadi pada Perempat Final All England
• Hadapi Jerman Terbuka 2018, Fitriani Berbekal Laga Kejuaraan Asia Beregu
• Kepergian Marco Simoncelli untuk Selamanya Sempat Bikin Valentino Rossi Frustasi

Koko juga mengakui jika ABL musim ini berbeda saat dirinya masih di Laskar Driya. Musim ini, ada tim dari China, Taiwan dan Hongkong. Levelnya juga lebih tinggi dengan liga lokal, hal itu membuat pemain lokal harus memiliki improve untuk lebih giat berlatih.

"Kami akan mempersiapkan kerangka tim untuk musim depan. Semua aspek harus dibenahi, pemain impor harus ada chemistry diawal, demikian juga dengan pemain lokal," kata Koko Heru usai laga, Rabu (21/2/2018) malam.

Mantan asisten pelatih CLS Knights di IBL tahun lalu ini melanjutkan mungkin fans basket Indonesia saat ini hanya bisa melihat CLS kalah dan menginginkan dia sebagai pelatih keluar.

"Tapi, mereka tidak tahu sejarah ABL, dimana timnya rata-rata sudah banyak pengalaman," ujar Koko.

"Paradigmanya mungkin membandingkan CLS saat di bermain di liga lokal. Tapi ini sangat jauh berbeda, dari segi kompetisinya, level pemain asingnya, pengaturan travelnya dan juga faktor internal,“ jelas Koko.

Meski begitu, Koko Heru Setyo Nugroho berjanji akan memberikan waktu bermain yang banyak bagi pemain lokal tapi dengan catatan jika bisa membuktikan kesempatan yang diberikannya.

Baca Juga:

• Lewis Hamilton Diprediksi Legenda F1 Ini Bakal Jadi Juara Dunia 2018
• Soal Kasus Pengaturan Skor, BWF Dapat Dukungan dari Asosiasi Bulu Tangkis Asia
• Resmi Jadi Pebalap Yamaha Tech3, Begini Respons Pebalap Kebanggaan Malaysia

"Kaleb dan firman, saya berikan waktu bermain yang lama. Dan mereka bisa membuktikannya dengan baik. Saya juga pelatih yang memberikan waktu bermain yang banyak bagi pemain lokal dibanding dengan tim peserta ABL lainnya," ungkap pelatih asal Malang ini.

Seperti di ketahui, kekalahan kontra Mono Vampire Thailand menjadi kekalahan yang kedua. Sebelumnya, Minggu (18/2/2018) CLS Knights Indonesia harus takluk dari Saigon Heat Vietnam.

Laga selanjutnya, Mario Wuysang dan kolega akan melawat ke markas Saigon Heat pada 3 Maret mendatang.

 

Bali United menjadi tim terakhir di ajang turnamen Piala Presiden 2018 yang merasakan keganasan striker asing Persija Jakarta, Marko Simic. Sejumlah torehan mentereng Simic turut mendapat pengakuan dari bek asing Bali United, Demerson Bruno Costa. Selama mengawal pergerakan Simic, Demerson harus mengakhiri pertandingan lebih awal lantaran mendapati cedera paha usai berduel dengan Simic. "Jujur saja, masih cukup sakit di paha saya. Inilah alasan mengapa di babak kedua saya tidak kuat dan meminta untuk ditarik," jelas Demerson. Apa pendapat kalian? #MarkoSimic #PialaPresiden2018 #BaliUnited #PersijaJakarta

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada 21 Peb 2018 jam 2:57 PST