Berkapasitas 3.000 kursi dan memiliki lima lapangan, GOR Turide 17 Desember sering dipakai oleh klub-klub bulu tangkis lokal untuk berlatih.
Klub-klub lokal bermunculan di Mataram pada era 1990-an.
Namun, seiring berjalannya waktu, klub-klub itu mulai berguguran.
Alasan keterbatasan ekonomi menjadi penghambat klub dalam membina pemain.
(Baca Juga: Ribuan The Jakmania Lantunkan Selawat untuk Wilfried Yessoh, Kenapa?)
"Dulu kami punya klub kuat asal Mataram. Sekarang seluruh klub di sini mandiri dan berdiri sendiri. Namun, sulit untuk berkembang lebih jauh," ucap Ketua Umum Pemprov PBSI NTB, Junaidin Yaman, kepada BOLA, Sabtu (10/2).
Melihat animo masyarakat yang tinggi terhadap bulu tangkis, Junaidin berharap para klub dan anak asuhnya, yang merupakan talenta asli NTB, bisa berbicara banyak dan menembus level elite nasional melalui GOR Turide 17 Desember.
GOR Turide 17 Desember dipercaya menjadi tuan rumah ajang tahunan PB Djarum bertajuk Djarum Badminton All Star dan Coaching Clinic pada 9-10 Februari.
Sebanyak 250 pebulu tangkis junior asli NTB yang berasal dari kategori U-11, U-13, dan U-15 mengikuti pelatihan teknik dasar bulu tangkis dan berlatih kecepatan saat bermain.
Bibit muda asal NTB itu langsung dilatih oleh para legenda bulu tangkis Indonesia, seperti Lius Pongoh, Hariyanto Arbi, Eddy Hartono, Tri Kusharjanto, Luluk Hadianto, Alvent Yulianto, Sigit Budiharto, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Rehan Naufal Kusharjanto, Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Meiliana Jauhari.
Butet, panggilan akrab Liliyana Natsir, menilai semangat yang diperlihatkan talenta-talenta muda di Mataram luar biasa.
"Dalam dua hari terakhir, saya melihat beberapa pemain muda memiliki potensi bermain bulu tangkis. Bakat sudah terlihat, tinggal diasah," ujar Butet.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar