Sejak kembali berlaga di Liga Basket Nasional (NBL) 2011-2012, Pacific Caesar tak pernah menerima suntikan dana sponsor.
Mereka tetap hidup karena kecintaannya pada bola basket.
Cinta pula yang kini mengubah Pacific Caesar sebagai salah satu tim terkuat IBL 2017-2018.
Senin (22/1/2018) pukul 18.00 WIB, Bambang Susanto dan istri berjalan pelan memasuki restoran Hotel Dafam Pacific Caesar, Surabaya.
(Baca Juga : Perasaan Ronda Rousey Usai Membuat Penampilan Kejutan di WWE Royal Rumble 2018)
Mereka lalu mengambil meja makan di pojok dan menunggu kehadiran jajaran pemain Pacific Caesar.
Satu per satu pemain Pacific Caesar memasuki restoran.
Mereka mengantre menyalami Bambang, yang tak lain merupakan segalanya bagi tim tersebut.
Ya, segalanya. Bambang atau yang sering disapa Suk Fuk oleh kalangan basket Indonesia adalah salah satu pendiri Pacific Surabaya sebelum menggunakan nama Caesar pada 1968.
Suk Fuk juga merupakan seorang pebasket yang memiliki jam terbang tinggi.
Ia memperkuat Pacific sejak 1982 dan pensiun pada 1999 di usia 49 tahun.
Tabloid BOLA secara khusus diajak bersantap makan malam bersama Suk Fuk dan jajaran pebasket Pacific Caesar.
(Baca Juga: Valentino Rossi: Jika MotoGP Digelar Besok maka yang Terlihat adalah Balapan Moto3)
Acara tersebut berlangsung hangat, disisipi canda-tawa para pemain.
Acara tersebut terbagi dalam beberapa meja. BOLA bergabung dengan sang pelatih, Kencana Wukir.
Pria lulusan Fakultas Olahraga Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini lantas menyodorkan satu pertanyaan:
"Jadi, bagaimana Pacific Caesar sekarang, Mas? Saya tidak minta pujian, saya harapkan kritik," katanya bertanya pada BOLA.
Kiki, panggilan akrab Kencana Wukir, mengaku tengah membutuhkan kritik dari berbagai kalangan.
Mereka tak mau terlena setelah sehari sebelumnya memenangi laga kontra Stapac Jakarta 46-49 sekaligus merebut posisi dua klasemen Divisi Putih IBL 2017-2018 dari lawannya itu.
Pacific Caesar tengah berada di kondisi terbaiknya sejak tampil di NBL 2011-2012.
Keberhasilan tim pelatih meramu chemistry antara pebasket asing dan lokal menjadi kunci keberhasilannya saat ini.
(Baca Juga: Tak Diduga! Pebalap Malaysia Ini Jadi Kandidat Pebalap Yamaha Tech3 di MotoGP)
Sejak musim lalu, mereka diperkuat David Seagers, pebasket 3x3 ternama asal Amerika Serikat.
Mereka pun baru saja mendapat Anton Waters, big man berusia 23 tahun dengan postur setinggi 201 cm dan berat 113 kg sebagai pengganti center lama, Michael DeAndre Fey.
"Kami beruntung masih memiliki David Seagers dan kini mendapat pemain sebagus Anton Waters. Kami membutuhkan Waters karena dia memiliki tubuh yang lebih kokoh," kata Kiki.
Di sisi lain, Pacific Caesar pun merasa puas dengan skuat lokalnya hingga saat ini.
Menurut Irsan Pribadi Susanto, putra pertama Suk Fuk, sebagian besar skuat lokal itu telah ia bina sejak dini.
"Hasilnya, kekeluargaan mereka telah terbangun. Para pemain merasa lebih memiliki tim ini. Dua pemain asing kami pun mau tinggal di mes," ujar Irsan.
Nilai kekeluargaan dan kecintaan pemain terhadap tim menjadi faktor pendukung dalam mencapai target mereka musim ini, yaitu menjadi tim final four.
Hingga Seri VI Yogyakarta (26-28 Januari 2018) rampung, Pacific Caesar sudah duduk di peringkat dua Divisi Putih dengan poin 21.
Jumlah poin itu hanya terpaut dua angka dari pemimpin klasemen, Pelita Jaya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar