Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Evaluasi Penampilan Fajar/Rian dan Berry/Hardianto

By Delia Mustikasari - Jumat, 26 Januari 2018 | 14:59 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto (kiri) dan Fajar Alfian, berpose seusai menjalani uji coba lapangan Istora Senayan, Senin (22/1/2018).
NUGYASA LAKSAMANA/BOLASPORT.COM
Pasangan ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto (kiri) dan Fajar Alfian, berpose seusai menjalani uji coba lapangan Istora Senayan, Senin (22/1/2018).

Dua wakil ganda putra pelatnas tampil kurang maksimal pada turnamen Indonesia Masters 2018 yang digelar pada 23-28 Januari 2018.

Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti pada babak kedua.

Turnamen berhadiah total 350 ribu dollar AS ini merupakan turnamen ketiga beruntun yang diikuti Fajar/Rian dan Berry/Hardi.

Sebelumnya, mereka juga ambil bagian pada Thailand Masters dan Malaysia Masters 2018. Fajar/Rian keluar sebagai juara di Malaysia.

Fajar/Rian dikalahkan unggulan kedua, Li Junhui/Liu Yuchen (China)dengan skor 15-21, 12-21.

Adapun Berry/Hardi tunduk dari Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin (Taiwan), dengan skor 11-21, 18-21.

"Ini adalah turnamen ketiga yang diikuti Fajar/Rian. Memang tak bisa dipungkiri bahwa lawan lebih fit dan lebih segar dari Fajar/Rian," kata pelatih kepala ganda putra nasional Herry Iman Pierngadi.

"Yang paling susah itu menjaga fokusnya. Kalau fisik mungkin memang capek, tapi lebih capek lagi pikiran dan jaga konsentrasinya," ujar Herry kepada Badmintonindonesia.org dikutip Bolasport.com.

(Baca juga: Indonesia Masters 2018 - Nitya Krishinda Bidik Tampil pada Asian Games 2018 )

Herry mengakui bahwa idealnya setiap pemain mengikuti dua turnamen beruntun.

"Tetapi, jika mau jadi pemain dunia, Fajar/Rian memang harus melewati fase ini. Sama halnya dengan pasangan senior lainnya, termasuk Marcus/Kevin. Mmereka juga pernah dalam posisi seperti ini," ujarnya.

Berbeda dengan kekalahan Fajar/Rian, menurut Herry, Berry/Hardi seharusnya dapat mengatasi Chen/Wang.

"Menurut saya, kekalahan Berry/Hardi tidak seharusnya terjadi. Ini lebih ke faktor non teknis," ucap Herry.

"Memang mereka juga mengikuti tiga turnamen beruntun, tapi pencapaiannya kan maksimal, jadi seharusnya secara fisik tidak ada masalah. Saya tanya ke mereka, katanya tidak capek," aku Herry.

Herry mengatakan bahwa Berry/Hardianto seharusnya lebih pintar dalam mengatur pola permainan.

"Antisipasi mereka akan perubahan pola main masih kurang. Misalnya harus ubah ke pola A ke pola B, proses berubah polanya ini yang lama," tutur Herry.

Sektor ganda putra mengirim satu wakil ke babak perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2018 lewat pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X