"Tidak ada firasat apa-apa sih, tapi setelah mengalahkan Kamura/Sonoda, kami merasa ada peluang, sepertinya ada kans," ujar Fajar yang pada babak kedua mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, unggulan keempat dari Jepang.
Di sisi lain, Rian mengaku bermimpi pada malam sebelum pertandingan.
"Kalau saya sih malah mimpi aneh waktu sebelum tanding di semifinal. Mimpinya sudah semangat mau tanding, malah sepatu saya ketinggalan, ha-ha-ha," kata Rian bergurau.
Pencapaian ini juga diapresiasi oleh pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi.
"Pastinya yang pertama itu kerja keras, tidak mudah menyerah, dan yang penting percaya penuh dengan pelatih," tutur Herry yang mendampingi Fajar/Rian bertanding.
"Waktu di Thailand (Masters) itu mereka masih kelihatan paniknya, di Malaysia ada kemajuan, mereka lebih sabar dan lebih tenang meskipun pada gim pertama sempat kelihatan kurang tenang dan banyak error. Tetapi secara pola permainan sudah ada peningkatan," ucapnya.
Bagi Indonesia, ini merupakan gelar kedua yang diraih pada 2018. Pekan lalu, satu gelar diraih Tommy Sugiarto pada ajang Thailand Masters 2018.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar