"Tentu saja, secara khusus pesan yang ingin disampaikan adalah mengenai Asian Para Games 2018, namun lebih luas lagi kami juga ingin meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu- isu disabilitas secara umum, serta pentingnya partisipasi aktif dan lingkungan yang berempati bagi semua kalangan,” kata Sylviana.
Mengenai jadwal lomba dan workshop fotografi, kegiatan akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 23 dan 24 Desember 2017, dan akan melibatkan dua fotografer senior Indonesia, yaitu Darwis Triadi dan Tigor Lubis.
Keduanya akan memberikan materi workshop kepada para peserta di Museum Seni Rupa dan Keramik di bilangan Kota Tua, Jakarta Barat.
Untuk mengikuti kegiatan lomba ini, baik masyarakat umum maupun kalangan penyandang disabilitas, wajib mengirimkan minimal dua buah foto karya orisinil dengan objek utama para penyandang disabilitas yang belum pernah dipublikasikan di media massa dan memenangkan penghargaan dalam lomba sejenis.
Sementara itu, kegiatan workshop juga akan melibatkan atlet penyandang disabilitas, yaitu Maria Goreti Samiyati (atlet balap kursi roda) dan Rohayati (atlet tenpin bowling).
Kedua atlet ini akan mendukung proses workshop sebagai model bagi para peserta untuk melatih bidikannya.
Lomba foto ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu untuk penyandang disabilitas dan umum.
Penilaian untuk seluruh karya foto akan dilakukan oleh tiga orang juri, yaitu Tigor Lubis selaku Fotografer perofesional dan salah satu Ketua Indonesia Professional Photographer Association, Dian Mayori selaku Instruktur dari Darwis Triadi School of Photography, dan Rizal Pahlevi selaku Wakil Ketua Panitia Asian Para Games 2018.
Ketiganya akan menentukan pemenang dari lomba ini dengan masing-masing juara akan mendapatkan hadiah sebagai berikut: Juara I Rp. 7.500.000, Juara II Rp. 5.000.000, dan Juara III Rp. 3.000.000.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar