Potensi Indonesia
Indonesia baru terdaftar sebagai peserta Asian Youth Para Games pada tahun 2013, di Malaysia. Dalam ajang tersebut, tim Merah Putih sukses menempati posisi sebelas dari 30 negara peserta.
Kontingen dari berbagai cabor atletik, tenis meja, renang, bulu tangkis dan catur itu sukses menyabet delapan medali emas, lima perak, dan lima perunggu.
Di Dubai, atlet-atlet difabel muda Indonesia semakin membuktikan tajinya sebagai negara yang disegani sebagai peraih emas.
Tak tanggung-tanggung, dari sebanyak 26 atlet yang dikirim, Indonesia berhasil meraih 16 medali emas, 8 perak dan 3 perunggu dari lima nomor cabang yang dipertandingkan, yaitu atletik, bulu tangkis, tenis meja, renang dan angkat berat.
Atlet tenis meja nasional, Jason Georly mengaku puas dengan penampilannya di Dubai. Pemuda berusia 19 tahun itu adalah bintang baru Indonesia di kancah internasional karena sukses mencatatkan namanya sebagai peraih medali emas untuk Indonesia.
"Latihan keras yang saya jalani di Solo tak sia-sia. Saya beryukur bisa membawa medali emas untuk Indonesia," tutur Jason, kepada BOLA melalui aplikasi WhatsApp.
Kini, Indonesia harus mempersiapkan diri menyongsong Asian Para Games 2018, yang akan dihelat di Jakarta, 8-16 Oktober.
Selain dari segi prestasi, Indonesia perlu membuktikan bahwa negara ini ramah terhadap difabel dan merupakan sebuah wadah persatuan bagi para tamu se-Asia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA edisi 2828 |
Komentar