Menurut Christopher, absennya Duke berdampak pada tim ini karena ia mampu membakar energi permainan CLS Knights lewat totalitas dan jiwa kepemimpinannya di lapangan.
"Setelah mencoba Decorey Jones, kami melihat ada energi yang ia bawa dan dia juga pekerja keras di lapangan," ujar Christopher.
Rudy Lingganay merupakan nama pemain heritage (asia keturunan) terakhir yang kita daftarkan ke ABL.
Dia direkrut untuk memacu tempo permainan tim menjadi lebih cepat.
"Semoga dengan bekal pengalamannya bermain di ABL, TBSL, dan PBA mampu memberikan dampak positif bagi tim," kata Christopher.
Pelatih kepala CLS Knights Indonesia Koko Heru Setyo Nugroho berharap kedua pemain tersebut mampu beradaptasi dan juga berperan membawa kemenangan bagi timnya menghadapi Singapore Slingers.
"Tujuan kami mendatangkan dua pemain ini supaya permainan cepat CLS Knights bisa semakin tajam. Saya melihat dalam beberapa kali latihan Decorey Jones bersama kami, ia mampu berbaur dengan sistem permainan kami," ucap Koko.
"Bekal bermain di JP turnamen kemarin juga bagus untuk proses adaptasinya, sementara Rudy baru datang kemarin. Saya sudah lihat penampilannya dari youtube dan statistik dan berbagai referensi terkait," aku Koko.
"Semoga bisa menambah kedalaman skuad CLS Knights. Walaupun demikian, saya tetap memberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang sama kepada para pemain lainnya," ujar Koko.
Koko menilai persaingan ABL memang begitu ketat. Untuk itu, dia berharap pemain jangan sampai lengah dan cepat bangkit.
Pada pertemuan awal, CLS Knights Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Singapore Slingers dengan skor 77-66.
Brian Williams dan Evan Brock berhasil mencetak double-double. Brian Williams menorehkan 15 poin, 13 rebound, sementara Evan Brock membukukan 20 angka dan 12 rebound.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | CLS |
Komentar