Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eng Hian Bicara soal Peluang Greysia/Apriyani pada Final Hong Kong Terbuka

By Delia Mustikasari - Minggu, 26 November 2017 | 13:57 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mengembalikan kok ke arah Huang Dongping/Li Wenmei (China) pada babak semifinal Hong Kong Terbuka di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Sabtu (25/11/2017).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mengembalikan kok ke arah Huang Dongping/Li Wenmei (China) pada babak semifinal Hong Kong Terbuka di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Sabtu (25/11/2017).

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menjejak ke final Hong Kong Terbuka 2017.

Tiket laga puncak didapat Greysia/Apriyani seusai mengalahkan Huang Dongping/Li Wenmei (China) dengan skor 11-21, 23-21, 21-15 di Hong Kong Coliseum, Sabtu (25/11/2017).

Kalah pada gim pertama, Greysia/Apriyani juga tertinggal pada awal gim kedua.

Namun, secara perlahan, pasangan Indonesia ini mulai membalikkan keadaan dan merebut angka kemenangan 23-21 pada gim kedua.

Baru setelah memasuki gim ketiga, penampilan Greysia/Apriyani bisa dikatakan kembali normal dan mampu menguasai keadaan.
 
"Dari penampilan tadi, mereka bisa mengembalikan kondisi dari blackout. Mereka bisa kembali ke performa mereka. Kuncinya adalah gim kedua. Kalau secara teknis, tidak semestinya mereka kalah," kata pelatih kepala ganda putri nasional, Eng Hian.

"Greysia/Apriyani untuk mencoba mengubah tempo dan strateg dan saya kira cukup efektif. Pada gim ketiga, mereka sudah kembali ke tempo mereka," kata Eng Hian.

Perjalanan Greysia/Apriyani menuju final Hong Kong Terbuka terhitung tidak mudah.

Beberapa kali mereka harus berjuang untuk keluar dari lubang jarum, mengejar ketertinggalan, hingga membalikkan keadaan untuk menang.

Greysia/Apriyani kerap terlibat laga tiga gim demi melanjutkan perjalanan ke babak berikutnya.

"Yang pasti, kapasitas mereka dan saling percaya mereka untuk bisa memberikan sesuatu kepada partnernya. Jadi, buangan bola terus posisi berdiri, segala macam itu, jadi lebih yakin untuk mengantisipasi lawan," ujar Eng Hian.

"Bagusnya Greysia bisa membawa dan mengatasi situasi seperti ini. Dia tahu kalau dia panik, partnernya akan lebih panik. Jadi, dia harus bisa menenangkan diri sendiri," ucap peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 tersebut.

Pada babak final, Greysia/Apriyani kembali akan berhadapan dengan pemain China.

Kali ini ialah unggulan satu turnamen, Chen Qingchen/Jia Yifan.

Bagi kedua pasangan, ini merupakan pertemuan kedua.  Sebelumnya, pada Prancis Terbuka 2017, Greysia/Apriyani menang dengan skor 21-5, 21-10 atas Chen/Jia.

"Kalau berbicara di sektor ganda putri, saat ini semua merata, tidak ada yang dominan. Jadi saya lebih melihat, siapa yang siap di lapangan secara mental dan teknis," ucap Eng Hian.

Pada laga final, Eng Hian mempersiapkan Greysia/Apriyani agar bermain lebih rileks.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X