Meski begitu, Hendry tak menampik jika Jonatan masih memiliki peluang untuk menang. Asalkan anak didiknya tersebut bisa tampil bagus menghadapi Lin Dan.
"Untuk Jonatan kalau main normal, peluangnya fifty-fifty karena untuk meraih kemenangan tidak mudah. Tapi, kalau dia bisa main bagus, kemungkinan besar untuk menang ada. Selalu harus tetap optimistis. Turnamen di China dan Hong Kong ini termasuk ujian buat mereka," ujar Hendry.
"Jonatan harus lebih safe dan ulet, ini penting agar dia bisa mengatur strategi permainan di lapangan. Persiapannya yang dilakukan Jonatan mencapai 8 hari dan jumlah tersebut mau tidak mau harus cukup," ucap Hendry.
Tahun ini, pencapaian terbaik Jonatan adalah menjadi runner-up pada Korea Open. Saat itu, dia dikalahkan rekan senegara, Anthony dengan skor 13-21, 21-19, 20-22.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar